DENPASAR – Ada dua pemain yang diturunkan selama 90 menit dalam ujicoba menghadapi Timnas U-23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Selasa (31/7) malam lalu.
Yakni Syaiful Indra Cahya dan I Made Andhika Wijaya. Penampilan Syaiful Indra Cahya patut diacungi jempol. Pasalnya, eks Arema FC ini mampu bermain di banyak posisi.
Di babak pertama mantan pemain Arema FC dan Sriwijaya FC ini bermain sebagai bek tengah bersama Dallen Doke.
Di babak kedua, posisinya sedikit maju sebagai gelandang bertahan. Posisi bek tengah diisi oleh Agus Nova Wiantara.
Kemampuan Syaiful Indra Cahya mendapat pujian Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro. Bagi Widodo, Syaiful sosok pemain yang dibutuhkan Bali United.
Bagaimana tanggapan Syaiful Indra? Pemilik nomor punggung empat di Bali United ini mengaku dua posisi saat menghadapi Timnas U-23 sudah pernah dimainkan sebelumnya ketika berseragam Sriwijaya FC, Arema FC, ataupun Timnas U-23.
Baginya, kedua posisi ini nyaman dan sama seperti posisi aslinya sebagai bek sayap. Untuk masalah chemistry, dia mengaku tidak ada masalah sama sekali.
“Tidak ada yang saling menyalahkan. Chemistry menurut saya terjalin dengan baik. Hanya saja masih perlu adaptasi lebih banyak dengan lapangan Stadion Dipta,” kata Syaiful Indra Cahya.
Baginya, rumput stadion yang sudah berdiri sejak tahun 2004 di era Persegi Gianyar ini cukup tebal dan menyulitkan pemain yang tidak terbiasa dengan kondisi rumput seperti ini.
“Tapi nanti lebih mudah kalau dapat lapangan yang tidak berat. Setelah pertandingan kedua dan ketiga sudah tidak apa-apa,” bebernya.
Menghadapi PSIS Semarang yang tidak diperkuat Bruno Silva dan Fendri Saputra, bagi Syaiful Indra hal itu bisa menjadi sedikit keuntungan bagi Serdadu Tridatu.
Tetapi dia meminta agar tidak terkecoh dengan absennya dua pemain tersebut. “PSIS ini materinya banyak pemain muda spiritnya kuat.
Kami tidak akan meremehkan mereka. Saya siap dimainkan sejak menit berapapun selama pelatih meminta saya bermain,” tuturnya.