GIANYAR – Bulan Juni lalu, Bali United sudah melepas sahamnya kepada publik sebesar 33,33 persen.
Dan dibulan yang sama, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk sebagai perusahaan yang membawa Bali United dan entitas anak lainnya sudah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten BOLA.
Dana segar langsung didapat PT BBS sebesar Rp 350 miliar. Saham pun melejit dari Rp 175 per lembar saham, sekarang menjadi Rp 378 per lembar saham.
Dari dana sebesar itu, PT BBS sudah mengalokasikan 19,1 persen untuk belanja modal perseroan.
Belanja modal tersebut meliputi pengembangan fasilitas dan peralatan di Stadion kapten I Wayan Dipta hingga pengembangan fasilitas dan tempat latihan akademi.
Di tahun ini, Manajemen Bali United juga sudah bersiap untuk melebarkan property miliknya. Salah satu yang paling krusial tentu saja adalah pembangunan fasilitas latihan di Gianyar.
Meski CEO Bali United Yabes Tanuri tidak mengungkapkan dengan pasti dimana lokasinya, kemungkinan besar lokasi tempat latihan baru ada di Pantai Purnama, Gianyar.
Disana PT BBS memiliki lahan seluas 10 hektare dan kabarnya akan membuat enam lapangan latihan dan hotel.
Training centre tersebut nantinya bisa juga digunakan oleh Timnas Indonesia dan tim akademi Bali United.
“Kami sudah ada schedule investasi dan masih dalam tahap perencanaan. Kami tidak mau asal bangun,” terang Yabes saat diwawancarai terpisah.
Menurut adik kandung Pieter Tanuri tersebut, pihaknya sudah memanggil arsitek untuk membuat perencanaan renovasi dan pembangunan berbagai property milik PT BBS.
Termasuk juga pemugaran Stadion Kapten I Wayan Dipta. “Untuk fasilitas latihan, ada kemungkinan kesana dan masih ada beberapa lokasi yang masih kami jajaki.
Untuk pengembangan stadion, tentu selalu ada setiap tahunnya. Tahun ini ada, tahun depan juga ada. Sekarang tinggal dilihat lebih fokus kemana? Kalau sudah ada pembangunan, nanti akan kami beritahu,” pungkasnya.