GIANYAR – Tiga pertandingan terakhir, Bali United selalu tumbang ditangan Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan PSM Makassar.
Kali ini, Bali United harus menghadapi calon kuat juara Liga I, Persija Jakarta dipekan ke-33 Liga 1 di Stadion Kapten Dipta.
Bagi Serdadu Tridatu, menjalani pekan ke-33 diibaratkan seperti peribahasa “sudah jatuh, tertimpa tangga”.
Kalah bisa membuat posisi Bali United turun peringkat. Selain itu Bali United bisa menjadi bulan-bulanan suporter Indonesia karena dianggap membantu Persija memuluskan jalan menuju tangga juara.
Apalagi Widodo Cahyono Putro mengundurkan diri tiga hari jelang pertandingan. Jelas menjadi tanda tanya besar. Ada apa dibalik skenario ini.
Cara satu-satunya bagi Bali United adalah membungkam semua anggapan yang ditujukan kepada Bali United.
Inilah saatnya Asisten Pelatih Bali United Eko Purdjianto yang menjadi caretaker Bali United dalam dua pertandingan terakhir untuk membalikkan keadaan.
“Kami sudah evaluasi setelah tiga pertandingan menelan kekalahan. Target kedepan, kami ingin sapu bersih dalam dua pertandingan terakhir. Ini adalah pertandingan penting bagi kami.
Kami semua harus bekerja keras untuk memenangkan pertandingan,” terang Coach Eko di Bali United Café kemarin.
Terkait tuduhan Bali United yang akan mengalah kontra Macan Kemayoran dan tuduhan pengaturan skor, mantan Asisten Pelatih PSIS Semarang ini tidak mau berpikiran negatif.
Baginya, sepakbola adalah hidupnya dimasa lalu, masa sekarang, dan masa depan. “Kami mencoba untuk membuktikannya. Saya tidak mau memikirkan match fixing untuk masa depan saya.
Saya mengajak semua pemain untuk mengalahkan lawan di kandang sendiri. Harus berpikir positif untuk sepakbola Bali dan Indonesia.
Jangan memberi kesempatan tim lawan untuk meraih poin disini. Saya meminta doa dari teman-teman media,” tegasnya.