DENPASAR – Hujan pelanggaran tersaji saat Bali United menghadapi Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat malam kemarin (31/5).
Wasit asal Jawa Tengah, Dwi Purba Adi Wicaksana memberikan 15 pelanggaran untuk Bali United dan 18 pelanggaran untuk Persija Jakarta. Pertandingan kemarin memang berlangsung cukup keras dan ketat.
Setiap wasit memberikan pelanggaran entah bagi Serdadu Tridatu maupun Macan Kemayoran – julukan Persija Jakarta, pasti ada saja pemain yang melakukan protes yang berlebihan.
Yang paling sering melakukan protes adalah para pemain Bali United yang tidak terima dengan keputusan wasit.
Jika dilihat dalam pertandingan kemarin, Paulo Sergio yang cukup sering melakukan protes. Pun saat dia mendapatkan kartu kuning pada menit ke-28, dia kembali melakukan protes yang berlebihan.
Mengenai jalannya pertandingan yang cukup keras dan banyaknya protes yang dilakukan pemain Bali United, Coach Teco angkat bicara.
Menurutnya, tensi tinggi seperti ini wajar dalam sepakbola, terutama di Liga Indonesia. “Saya pikir ini karakter dari Liga Indonesia.
Ada beberapa pemain yang bermain cukup keras dan saya pikir seperti itu. Wasit yang harus punya kontrol kapan harus memberikan
pelanggaran dan kapan harus memberikan kartu. Wasit menurut saya yang harus berani untuk hal ini,” terang Coach Teco.