26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:02 AM WIB

Semua Pemain Harus Selevel, Kalau Bisa Back to Back Juara Liga 1

DENPASAR – Di musim depan, kompetisi yang dilalui skuad Serdadu Tridatu semakin ketat. Tercatat, ada lima kompetisi yang harus dilakoni.

Dua di level Asia, tiga di Indonesia. Sebenarnya masih ada babak kualifikasi Liga Champions Asia 2020. Namun, itu masih sebatas babak kualifikasi dan belum menyentuh fase grup.

Dengan lima kompetisi yang dilakoni, Bali United harus berpikir realistis. Apakah ingin fokus di Asia ataukah justru fokus ke kompetisi domestik.

Sebab, hal yang mustahil bisa memenangkan semua gelar di lima kompetisi. Bali United bukan Barcelona yang bisa memenangi semua gelar saat era Pep Guardiola.

Sekarang, tergantung dari Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra saja dalam menentukan target untuk musim depan.

Coach Teco sebelumnya sempat mengatakan kalau dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti di Persija dua tahun lalu yang hanya finish sebagai semifinalis AFC Cup 2018 regional Asia Tenggara.

Atau seperti Bali United yang gagal total di semua kompetisi di tahun yang sama. Posisi terbaik Serdadu Tridatu hanya menjadi runner up Piala Presiden 2018 setelah dikalahkan Persija Jakarta di partai puncak.

Tentu dengan lima kompetisi yang dijalani, harapan suporter cukup besar. Terlebih dari empat rekrutan anyar yang sudah diumumkan oleh Manajemen Bali United.

Salah seorang suporter dari Semeton Dewata Pemecutan, Agus Herianto juga berpikir realistis. Dari sudut pandangnya, bagaimana caranya Bali United bisa mempertahankan gelar juara Liga 1 2020.

“Back to back juara di Liga Indonesia selama ini jarang. Kalau bisa mempertahankan gelar juara, tentu cukup bagus.

Kalau di Asia, saya pikir masih perlu waktu untuk Bali United. Kalau saya yang paling dekat dulu ingin agar para pemain Bali United

memiliki level yang sama antara pemain yang sering dimainkan dengan penghuni bangku cadangan,” ucap Agus.

Bagi Agus, dengan kompetisi yang padat musim depan rotasi perlu dilakukan dan bisa rentan cedera.

“Saya pikir, harus bisa mix and match. Ada siklusnya pemain itu dan tidak di setiap kompetisi memainkan pemain yang itu-itu saja,” ujarnya.

Satu yang pasti, Agus ingin agar Bali United bermarkas sementara di Stadion Ngurah Rai dan bukan di Stadion Patriot Chandrabaga atau Stadion Gelora Delta Sidoarjo selama Stadion Kapten I Wayan Dipta di renovasi.

Apa yang menjadi keinginannya mungkin menjadi keinginan sebagian besar suporter lainnya. “Untuk Liga 1, saya sebagai fans senang kalau homebase pindah ke Ngurah Rai.

Alasannya jelas karena jarak tempuh dekat. Tapi, pasti ada pro dan kontra tapi untuk fans yang sebagian besar ada di Denpasar senang.

Kalau bisa renovasi Stadion Ngurah Rai bisa dikebut dan fasilitasnya bisa seperti Stadion Dipta walaupun tidak sebagus di Stadion Dipta,” tutupnya. 

DENPASAR – Di musim depan, kompetisi yang dilalui skuad Serdadu Tridatu semakin ketat. Tercatat, ada lima kompetisi yang harus dilakoni.

Dua di level Asia, tiga di Indonesia. Sebenarnya masih ada babak kualifikasi Liga Champions Asia 2020. Namun, itu masih sebatas babak kualifikasi dan belum menyentuh fase grup.

Dengan lima kompetisi yang dilakoni, Bali United harus berpikir realistis. Apakah ingin fokus di Asia ataukah justru fokus ke kompetisi domestik.

Sebab, hal yang mustahil bisa memenangkan semua gelar di lima kompetisi. Bali United bukan Barcelona yang bisa memenangi semua gelar saat era Pep Guardiola.

Sekarang, tergantung dari Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra saja dalam menentukan target untuk musim depan.

Coach Teco sebelumnya sempat mengatakan kalau dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti di Persija dua tahun lalu yang hanya finish sebagai semifinalis AFC Cup 2018 regional Asia Tenggara.

Atau seperti Bali United yang gagal total di semua kompetisi di tahun yang sama. Posisi terbaik Serdadu Tridatu hanya menjadi runner up Piala Presiden 2018 setelah dikalahkan Persija Jakarta di partai puncak.

Tentu dengan lima kompetisi yang dijalani, harapan suporter cukup besar. Terlebih dari empat rekrutan anyar yang sudah diumumkan oleh Manajemen Bali United.

Salah seorang suporter dari Semeton Dewata Pemecutan, Agus Herianto juga berpikir realistis. Dari sudut pandangnya, bagaimana caranya Bali United bisa mempertahankan gelar juara Liga 1 2020.

“Back to back juara di Liga Indonesia selama ini jarang. Kalau bisa mempertahankan gelar juara, tentu cukup bagus.

Kalau di Asia, saya pikir masih perlu waktu untuk Bali United. Kalau saya yang paling dekat dulu ingin agar para pemain Bali United

memiliki level yang sama antara pemain yang sering dimainkan dengan penghuni bangku cadangan,” ucap Agus.

Bagi Agus, dengan kompetisi yang padat musim depan rotasi perlu dilakukan dan bisa rentan cedera.

“Saya pikir, harus bisa mix and match. Ada siklusnya pemain itu dan tidak di setiap kompetisi memainkan pemain yang itu-itu saja,” ujarnya.

Satu yang pasti, Agus ingin agar Bali United bermarkas sementara di Stadion Ngurah Rai dan bukan di Stadion Patriot Chandrabaga atau Stadion Gelora Delta Sidoarjo selama Stadion Kapten I Wayan Dipta di renovasi.

Apa yang menjadi keinginannya mungkin menjadi keinginan sebagian besar suporter lainnya. “Untuk Liga 1, saya sebagai fans senang kalau homebase pindah ke Ngurah Rai.

Alasannya jelas karena jarak tempuh dekat. Tapi, pasti ada pro dan kontra tapi untuk fans yang sebagian besar ada di Denpasar senang.

Kalau bisa renovasi Stadion Ngurah Rai bisa dikebut dan fasilitasnya bisa seperti Stadion Dipta walaupun tidak sebagus di Stadion Dipta,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/