28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:22 AM WIB

DENGARKAN PSSI! Liga 1 Ditunda, Perjuangan Pemain Seperti Sia-sia

DENPASAR – Panas terik, hujan, hingga latihan fisik keras adalah “makanan” yang dilahap Fadil Sausu dan kolega.

Belum lagi beberapa pemain cedera akibat porsi latihan keras yang diberikan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra dan pelatih fisik Yogi Nugraha.

Rasanya segala persiapan sejak 3 Agustus lalu sia-sia. Ibaratnya nasi sudah menjadi bubur meski bubur tersebut masih bisa dimakan untuk sekadar mengganjal perut yang lapar.

Apalagi, belum tentu Liga 1 bakal dimulai kembali jika melihat berbagai perkembangan yang ada saat ini. Terutama dengan pandemic Covid-19 yang tak kunjung melandai.

Yang jelas, masyarakat termasuk suporter geram dengan sikap pihak kepolisian yang tidak memberikan izin keramaian hanya 3 hari jelang bergulirnya Liga 1.

Namun, justru tahapan Pilkada Serentak pada 9 Desember mendatang tetap berjalan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Padahal, klaster Pilkada bisa saja muncul karena diprediksi akan banyak kerumunan yang terjadi. Bandingkan saja dengan Liga 1 yang memakai protokol kesehatan yang ketat.

Hanya pihak-pihak tertentu selain tim yang bertanding yang diperbolehkan untuk masuk ke stadion. Itupun harus menunjukkan hasil non reaktif dari rapid test dan hasil negatif dari PCR test.

Kerugian jelas dialami klub. Hanya saja hampir semua klub memilih bungkam seribu bahasa mengenai nominalnya.

CEO Bali United Yabes Tanuri sendiri tidak mau mengungkapkan nilai nominal kerugian dan bahkan tidak merasa terlalu rugi meski berbagai barang-barang termasuk sepeda hingga kendaraan pemain sudah sampai di Yogyakarta.

Dari segi teknis, tentu bisa berpengaruh terhadap fokus pemain. Bisa dikatakan pemain dari hampir seluruh klub geram dengan keputusan ini meskipun akhirnya Liga 1 ditunda satu bulan.

Ditunda pun belum pasti karena PSSI masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait pandemi Covid-19 dan apakah pihak kepolisian memberikan lampu hijau atau tidak.

‘Sebagai pemain jelas sangat kecewa karena kami sudah berlatih setiap hari, panas dan hujan. Tapi ya kami tidak bisa berbuat apa-apa karena pihak kepolisian tidak memberikan izin,” terang bek kiri Serdadu Tridatu Michael Yansen Orah.

Sesi latihan pun dilakukan seperti biasa. Hanya Selasa lalu skuad diliburkan satu hari. Mungkin semua pemain bingung harus bersikap seperti apalagi.

Menurun Orah, dia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mantan bek kiri Persija Jakarta tersebut masih berpikir positif jika Liga 1 2020 tetap bergulir kembali bulan depan.

“Sebagai pemain, kami hanya menyerahkan kepada Tuhan saja karena semua perjalanan manusia, Tuhan yang mengatur. Kami pasti selalu berpikir positif untuk kompetisi bisa berjalan lagi,” pungkasnya. 

DENPASAR – Panas terik, hujan, hingga latihan fisik keras adalah “makanan” yang dilahap Fadil Sausu dan kolega.

Belum lagi beberapa pemain cedera akibat porsi latihan keras yang diberikan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra dan pelatih fisik Yogi Nugraha.

Rasanya segala persiapan sejak 3 Agustus lalu sia-sia. Ibaratnya nasi sudah menjadi bubur meski bubur tersebut masih bisa dimakan untuk sekadar mengganjal perut yang lapar.

Apalagi, belum tentu Liga 1 bakal dimulai kembali jika melihat berbagai perkembangan yang ada saat ini. Terutama dengan pandemic Covid-19 yang tak kunjung melandai.

Yang jelas, masyarakat termasuk suporter geram dengan sikap pihak kepolisian yang tidak memberikan izin keramaian hanya 3 hari jelang bergulirnya Liga 1.

Namun, justru tahapan Pilkada Serentak pada 9 Desember mendatang tetap berjalan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Padahal, klaster Pilkada bisa saja muncul karena diprediksi akan banyak kerumunan yang terjadi. Bandingkan saja dengan Liga 1 yang memakai protokol kesehatan yang ketat.

Hanya pihak-pihak tertentu selain tim yang bertanding yang diperbolehkan untuk masuk ke stadion. Itupun harus menunjukkan hasil non reaktif dari rapid test dan hasil negatif dari PCR test.

Kerugian jelas dialami klub. Hanya saja hampir semua klub memilih bungkam seribu bahasa mengenai nominalnya.

CEO Bali United Yabes Tanuri sendiri tidak mau mengungkapkan nilai nominal kerugian dan bahkan tidak merasa terlalu rugi meski berbagai barang-barang termasuk sepeda hingga kendaraan pemain sudah sampai di Yogyakarta.

Dari segi teknis, tentu bisa berpengaruh terhadap fokus pemain. Bisa dikatakan pemain dari hampir seluruh klub geram dengan keputusan ini meskipun akhirnya Liga 1 ditunda satu bulan.

Ditunda pun belum pasti karena PSSI masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait pandemi Covid-19 dan apakah pihak kepolisian memberikan lampu hijau atau tidak.

‘Sebagai pemain jelas sangat kecewa karena kami sudah berlatih setiap hari, panas dan hujan. Tapi ya kami tidak bisa berbuat apa-apa karena pihak kepolisian tidak memberikan izin,” terang bek kiri Serdadu Tridatu Michael Yansen Orah.

Sesi latihan pun dilakukan seperti biasa. Hanya Selasa lalu skuad diliburkan satu hari. Mungkin semua pemain bingung harus bersikap seperti apalagi.

Menurun Orah, dia hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mantan bek kiri Persija Jakarta tersebut masih berpikir positif jika Liga 1 2020 tetap bergulir kembali bulan depan.

“Sebagai pemain, kami hanya menyerahkan kepada Tuhan saja karena semua perjalanan manusia, Tuhan yang mengatur. Kami pasti selalu berpikir positif untuk kompetisi bisa berjalan lagi,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/