33.2 C
Jakarta
12 September 2024, 14:50 PM WIB

Rasakan Berkah Liga 1 Ditunda, Nano Sukadana: Bisa Fokus Kejar Lisensi

DENPASAR – Masih ingat dengan ucapan bedik cang sing peduli? Ini adalah ucapan khas dari I Gede “Nano” Sukadana saat dia membela Kalteng Putra di Liga 1 2019.

Saat itu, Nano sedang persiapan menghadapi mantan klub yang dibelanya di ISC A 2016 hingga Liga 1 2018, Bali United.

Saat pertandingan, Nano ikut berselebrasi dengan dengan pencetak gol Kalteng Putra Patrick Wanggai yang sedikit membuat geram suporter Bali United.

Ngotot di lapangan menjadi ciri khasnya. Dibalik semua itu, dia tetaplah pemain asli Bali. Dialah contoh pemain Bali yang sukses merantau sejak usia muda.

Dia cinta dengan Bali dan suatu saat nanti, ada keinginan Sukadana untuk pulang. Gaya bermain ngotot tersebut diimbangi dengan gaya melawaknya yang khas.

Bukan hanya di Bali United, tapi sejak dia berseragam Persela Lamongan. Satu tim bisa dibuatnya tertawa. Di Bali United sendiri, Nano bahkan dipanggil sebagai ketua kelas saat itu.

Akibat Liga 1 yang ditunda hingga tahun depan, mantan pemain Arema Cronus tersebut pulang ke Pegok, Sesetan.

Dia tidak menganggur. Kebetulan, gelandang petarung berusia 33 tahun tersebut menjadi peserta kursus kepelatihan lisensi C selama dua pekan kedepan.

Pikir Nano, sudah saatnya dia menatap masa depan baru usai pensiun sebagai pesepak bola profesional.

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan suami dari Gita Urmila tersebut untuk mengikuti kursus kepelatihan ini.

Diwawancarai Selasa kemarin (3/11), Nano mengatakan jika ada hikmah Liga 1 ditunda. “Saya bisa fokus mengejar lisensi kepelatihan.

Awalnya kursus akan diadakan di Jakarta, tapi karena liga ditunda akhirnya dipindah ke Bali. Saya tidak ada rencana apa-apa sebelumnya.

Kebetulan PSSI bekerjasama dengan Kemenpora. Jadi kursus kali ini tidak dipungut biaya apapun,” terang Nano Sukadana. 

DENPASAR – Masih ingat dengan ucapan bedik cang sing peduli? Ini adalah ucapan khas dari I Gede “Nano” Sukadana saat dia membela Kalteng Putra di Liga 1 2019.

Saat itu, Nano sedang persiapan menghadapi mantan klub yang dibelanya di ISC A 2016 hingga Liga 1 2018, Bali United.

Saat pertandingan, Nano ikut berselebrasi dengan dengan pencetak gol Kalteng Putra Patrick Wanggai yang sedikit membuat geram suporter Bali United.

Ngotot di lapangan menjadi ciri khasnya. Dibalik semua itu, dia tetaplah pemain asli Bali. Dialah contoh pemain Bali yang sukses merantau sejak usia muda.

Dia cinta dengan Bali dan suatu saat nanti, ada keinginan Sukadana untuk pulang. Gaya bermain ngotot tersebut diimbangi dengan gaya melawaknya yang khas.

Bukan hanya di Bali United, tapi sejak dia berseragam Persela Lamongan. Satu tim bisa dibuatnya tertawa. Di Bali United sendiri, Nano bahkan dipanggil sebagai ketua kelas saat itu.

Akibat Liga 1 yang ditunda hingga tahun depan, mantan pemain Arema Cronus tersebut pulang ke Pegok, Sesetan.

Dia tidak menganggur. Kebetulan, gelandang petarung berusia 33 tahun tersebut menjadi peserta kursus kepelatihan lisensi C selama dua pekan kedepan.

Pikir Nano, sudah saatnya dia menatap masa depan baru usai pensiun sebagai pesepak bola profesional.

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan suami dari Gita Urmila tersebut untuk mengikuti kursus kepelatihan ini.

Diwawancarai Selasa kemarin (3/11), Nano mengatakan jika ada hikmah Liga 1 ditunda. “Saya bisa fokus mengejar lisensi kepelatihan.

Awalnya kursus akan diadakan di Jakarta, tapi karena liga ditunda akhirnya dipindah ke Bali. Saya tidak ada rencana apa-apa sebelumnya.

Kebetulan PSSI bekerjasama dengan Kemenpora. Jadi kursus kali ini tidak dipungut biaya apapun,” terang Nano Sukadana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/