27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 1:27 AM WIB

Regulasi EPA Liga 1 2021 Berubah, Coach Pasek Wijaya Putar Otak

DENPASAR – Bali United Youth terhitung sudah menjalani sesi latihan sejak tahun lalu. Para pemain melakukan latihan secara mandiri dibawah kepemimpinan I Made Pasek Wijaya, Sandhika Pratama, dan Gede Mahatma Dharma.

Latihan rutin dilakukan tiga kali dalam sepekan. Saat itu, Pasek menjelaskan jika latihan rutin dilakukan untuk menjaga kondisi fisik pemain jika sewaktu-waktu Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2021 bergulir kembali.

Dan terbukti, EPA akhirnya bergulir lagi. Bukan hanya untuk U-20, tapi juga untuk U-18 dan U-16. Bahkan, ada tambahan EPA Liga 2 U-20 yang akan digelar untuk pertama kalinya tahun ini.

Tapi perlu digarisbawahi, itupun jika benar-benar jadi digelar dan tidak ada halangan lagi. Seharusnya, EPA yang sudah direncanakan untuk digelar kembali, bisa disambut baik oleh klub.

Namun nyatanya ada kesimpangsiuran informasi yang terjadi. Misalnya adalah adanya dua program kompetisi yang tersebar pasca Managers Meeting klub Liga 1 dan Liga 2 pada Kamis lalu (3/6).

Salah satu yang terlihat jelas perbedaannya adalah tidak adanya kompetisi EPA Liga 1 U-20. Dalam berkas berjudul Program Departemen Kompetisi tahun 2021, tidak dijelaskan kapan EPA Liga 1 U-20 digulirkan.

Namun di berkas lain, ada tercantum EPA Liga 1 U-20. Soal batas usia juga menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya dari pelatih, tetapi juga dari orangtua pemain.

Ada dua perbedaan dari berkas-berkas tersebut. EPA Liga 1 U-20 disebutkan regulasi pemain adalah kelahiran 1 Agustus 2001 hingga 31 Desember 2002.

Untuk EPA Liga 1 U-18, pemain yang tedaftar harus kelahiran 1 September 2003 hingga 31 Desember 2005.

Terakhir untuk EPA Liga 1 U-16, usia pemain kelahiran 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2007. Di berkas lain yang diterima Jawa Pos Radar Bali, tidak dijelaskan mengenai EPA Liga 1 U-20.

Namun untuk EPA Liga 1 U-18 pemain yang didaftarkan harus kelahiran 1 Januari 2003 – 31 Desember 2005. Sedangkan regulasi pemain untuk EPA Liga 1 U-16 masih tidak ada perbedaan.

Perbedaan inilah yang membuat bingung Pasek Wijaya. Dia masih belum bisa memastikan berkas mana yang akan dipakai.

Tapi setidaknya, ayah I Made Andhika Wijaya tersebut mengapresiasi langkah PSSI yang merencanakan untuk menggelar EPA Liga.

“Pertama saya apresiasi PSSI yang mau menggulirkan EPA lagi. Tapi yang saya pikirkan sekarang, ada regulasi baru. Jadinya saya pusing harus cari pemain baru lagi,” ucap Coach Pasek.

Meski masih simpang siur, Coach Pasek tidak mau terlalu memusingkannya. Apalagi melakukan protes berlebihan terhadap PSSI.

“Saya tidak mau berdebat terkait keputusan PSSI. Kami harus menunggu regulasi yang pasti dan solusinya adalah mencari pemain baru,” ungkapnya.

DENPASAR – Bali United Youth terhitung sudah menjalani sesi latihan sejak tahun lalu. Para pemain melakukan latihan secara mandiri dibawah kepemimpinan I Made Pasek Wijaya, Sandhika Pratama, dan Gede Mahatma Dharma.

Latihan rutin dilakukan tiga kali dalam sepekan. Saat itu, Pasek menjelaskan jika latihan rutin dilakukan untuk menjaga kondisi fisik pemain jika sewaktu-waktu Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2021 bergulir kembali.

Dan terbukti, EPA akhirnya bergulir lagi. Bukan hanya untuk U-20, tapi juga untuk U-18 dan U-16. Bahkan, ada tambahan EPA Liga 2 U-20 yang akan digelar untuk pertama kalinya tahun ini.

Tapi perlu digarisbawahi, itupun jika benar-benar jadi digelar dan tidak ada halangan lagi. Seharusnya, EPA yang sudah direncanakan untuk digelar kembali, bisa disambut baik oleh klub.

Namun nyatanya ada kesimpangsiuran informasi yang terjadi. Misalnya adalah adanya dua program kompetisi yang tersebar pasca Managers Meeting klub Liga 1 dan Liga 2 pada Kamis lalu (3/6).

Salah satu yang terlihat jelas perbedaannya adalah tidak adanya kompetisi EPA Liga 1 U-20. Dalam berkas berjudul Program Departemen Kompetisi tahun 2021, tidak dijelaskan kapan EPA Liga 1 U-20 digulirkan.

Namun di berkas lain, ada tercantum EPA Liga 1 U-20. Soal batas usia juga menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya dari pelatih, tetapi juga dari orangtua pemain.

Ada dua perbedaan dari berkas-berkas tersebut. EPA Liga 1 U-20 disebutkan regulasi pemain adalah kelahiran 1 Agustus 2001 hingga 31 Desember 2002.

Untuk EPA Liga 1 U-18, pemain yang tedaftar harus kelahiran 1 September 2003 hingga 31 Desember 2005.

Terakhir untuk EPA Liga 1 U-16, usia pemain kelahiran 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2007. Di berkas lain yang diterima Jawa Pos Radar Bali, tidak dijelaskan mengenai EPA Liga 1 U-20.

Namun untuk EPA Liga 1 U-18 pemain yang didaftarkan harus kelahiran 1 Januari 2003 – 31 Desember 2005. Sedangkan regulasi pemain untuk EPA Liga 1 U-16 masih tidak ada perbedaan.

Perbedaan inilah yang membuat bingung Pasek Wijaya. Dia masih belum bisa memastikan berkas mana yang akan dipakai.

Tapi setidaknya, ayah I Made Andhika Wijaya tersebut mengapresiasi langkah PSSI yang merencanakan untuk menggelar EPA Liga.

“Pertama saya apresiasi PSSI yang mau menggulirkan EPA lagi. Tapi yang saya pikirkan sekarang, ada regulasi baru. Jadinya saya pusing harus cari pemain baru lagi,” ucap Coach Pasek.

Meski masih simpang siur, Coach Pasek tidak mau terlalu memusingkannya. Apalagi melakukan protes berlebihan terhadap PSSI.

“Saya tidak mau berdebat terkait keputusan PSSI. Kami harus menunggu regulasi yang pasti dan solusinya adalah mencari pemain baru,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/