DENPASAR – Menjadi tim musafir memang sangat-sangat berat. Banyak kekurangan yang didapat oleh klub ketika menjadi tim musafir.
Baik para pemain, pelatih, maupun ofisial. Salah satu contohnya adalah jauh dari keluarga. Apalagi sekarang ini Liga 1 2020 terpusat di Jawa.
Untuk tim dari luar Pulau Jawa, mau tidak mau harus bermarkas disana. Kompetisi juga cukup lama. Liga 1 2020 baru usai pada akhir Februari.
Hanya Tahun Baru saja kompetisi diliburkan. Pemain tentu bisa leluasa untuk bepergian karena pergerakannya diawasi oleh PT LIB dan manajemen klub masing-masing.
Bayangkan saja 11 kali PCR test diberikan PT LIB secara cuma-cuma untuk 18 klub kontestan Liga 1. Mereka tidak ingin kecolongan yang akhirnya bisa merusak semua kegiatan.
Sebelum bertolak ke Bantul, beberapa pemain Bali United memiliki cara sendiri-sendiri untuk melepas kangen dengan keluarga mereka.
Il Capitano Bali United Fadil Sausu contohnya, dalam waktu dekat ini keluarganya akan ke Bali. Tapi ada opsi lain yaitu keluarganya ikut ke Bantul.
Namun pemilik nomor punggung 14 ini, segala kondisi dan situasi harus diperhatikan karena dia tidak mau hal-hal yang tidak diinginkan menimpa keluarganya.
Maklum, kasus positif SARS-CoV-2 semakin hari bukan melandai, tapi justru semakin meningkat. “Untuk dengan keluarga pasti sudah komunikasi.
Insya Allah sebelum ke Jawa, keluarga ke Bali dulu. Mungkin bisa tinggal di Jogja, bisa juga tidak. Saya harus menjaga keluarga juga dengan keadaan COvid-19 sekarang. Lihat situasi kedepannya saja,” pungkas Fadil Sausu.