26.4 C
Jakarta
24 November 2024, 1:32 AM WIB

Sriwijaya FC Terpuruk, Ini Peringatan Keras Widodo ke Pemain, Ingat!

DENPASAR – Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro tentu ingat betul bagaimana saat dia masih menukangi Sriwijaya FC saat ISC A 2016 dua tahun lalu.

Ditangannya, SFC berhasil berada diperingkat keempat klasemen akhir. Selain itu, SFC dibawanya sampai babak delapan besar Piala Presiden 2018.

Tapi, sayang kemesraannya bersama Laskar Wong Kito – julukan SFC tidak bertahan lama. Manajemen SFC dikabarkan tidak puas dengan kinerja Widodo karena hanya mampu membawa SFC sampai babak delapan besar Piala Presiden.

Tapi, Widodo tidak perlu berlama-lama menganggur. Sekitar bulan Mei 2017, pelatih yang memiliki dua anak ini ditunjuk sebagai Pelatih Bali United menggantikan Hans Peter Schaller

yang resmi diepak hanya dalam dua pertandingan perdana Liga 1 2017 karena menelan dua kekalahan beruntun menghadapi Madura United dan Persipura Jayapura.

Setelah ditukangi Widodo, Serdadu Tridatu menemukan ritme permainan terbaiknya hingga saat ini. Tetapi, bukan kisah Widodo yang akan dibahas kali ini.

Tetapi yang menarik dibahas adalah bagaimana tanggapan mantan penyerang Persija Jakarta itu menanggapi performa SFC saat ini.

Semua orang tahu SFC ada dalam masalah karena kurang lebih 70 persen pemainnya hengkang akibat masalah penunggakan gaji.

Ada yang hijrah ke Arema FC, Bhayangkara FC, hingga Bali United yang diwakili Mahamadou Bamba N’Diaye dan Novan Setya Sasongko.

Pergantian pemain dan tampuk kepemimpinan yang sebelumnya diarsiteki Rahmad Dharmawan dan sekarang ditangani

eks Pelatih PSIS Semarang, Subangkit itu menimbulkan ketidakstabilan dalam tim yang bermarkas di Stadion Jakabaring, Palembang.

Hanya berada di peringkat ke-14 dengan 27 poin jelas bukan hasil yang menggembirakan.

Yang terparah, enam pertandingan terakhir Syahrian Abimanyu dkk hanya memetika empat poin hasil dari satu kali menang dan satu kali imbang.

“Dalam sepakbola, naik turun suatu tim tidak dilihat dari satu sisi saja. Mungkin sekarang performa mereka menurun, tetapi kita tidak tahu kedepannya,” kata Pelatih Bali United Widodo.

Dia tidak ingin skuadnya terlena dengan keterpurukan SFC. Jangan sampai kekalahan menyakitkan diputaran pertama ketika menghadapi SFC kembali terulang dimarkas mereka.

“Minggu lalu performa mereka turun. Tapi, kalau sekarang naik, kita semua juga tidak tahu. Bisa dikatakan kasus dari SFC sama dengan Bali United diawal musim,” bebernya.

DENPASAR – Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro tentu ingat betul bagaimana saat dia masih menukangi Sriwijaya FC saat ISC A 2016 dua tahun lalu.

Ditangannya, SFC berhasil berada diperingkat keempat klasemen akhir. Selain itu, SFC dibawanya sampai babak delapan besar Piala Presiden 2018.

Tapi, sayang kemesraannya bersama Laskar Wong Kito – julukan SFC tidak bertahan lama. Manajemen SFC dikabarkan tidak puas dengan kinerja Widodo karena hanya mampu membawa SFC sampai babak delapan besar Piala Presiden.

Tapi, Widodo tidak perlu berlama-lama menganggur. Sekitar bulan Mei 2017, pelatih yang memiliki dua anak ini ditunjuk sebagai Pelatih Bali United menggantikan Hans Peter Schaller

yang resmi diepak hanya dalam dua pertandingan perdana Liga 1 2017 karena menelan dua kekalahan beruntun menghadapi Madura United dan Persipura Jayapura.

Setelah ditukangi Widodo, Serdadu Tridatu menemukan ritme permainan terbaiknya hingga saat ini. Tetapi, bukan kisah Widodo yang akan dibahas kali ini.

Tetapi yang menarik dibahas adalah bagaimana tanggapan mantan penyerang Persija Jakarta itu menanggapi performa SFC saat ini.

Semua orang tahu SFC ada dalam masalah karena kurang lebih 70 persen pemainnya hengkang akibat masalah penunggakan gaji.

Ada yang hijrah ke Arema FC, Bhayangkara FC, hingga Bali United yang diwakili Mahamadou Bamba N’Diaye dan Novan Setya Sasongko.

Pergantian pemain dan tampuk kepemimpinan yang sebelumnya diarsiteki Rahmad Dharmawan dan sekarang ditangani

eks Pelatih PSIS Semarang, Subangkit itu menimbulkan ketidakstabilan dalam tim yang bermarkas di Stadion Jakabaring, Palembang.

Hanya berada di peringkat ke-14 dengan 27 poin jelas bukan hasil yang menggembirakan.

Yang terparah, enam pertandingan terakhir Syahrian Abimanyu dkk hanya memetika empat poin hasil dari satu kali menang dan satu kali imbang.

“Dalam sepakbola, naik turun suatu tim tidak dilihat dari satu sisi saja. Mungkin sekarang performa mereka menurun, tetapi kita tidak tahu kedepannya,” kata Pelatih Bali United Widodo.

Dia tidak ingin skuadnya terlena dengan keterpurukan SFC. Jangan sampai kekalahan menyakitkan diputaran pertama ketika menghadapi SFC kembali terulang dimarkas mereka.

“Minggu lalu performa mereka turun. Tapi, kalau sekarang naik, kita semua juga tidak tahu. Bisa dikatakan kasus dari SFC sama dengan Bali United diawal musim,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/