27 C
Jakarta
20 November 2024, 22:15 PM WIB

Lini Bisnis Serdadu Tridatu Tiarap, Terbantu Situs Jual Beli Online

DENPASAR – Dampak pagebluk Covid-19 ini benar-benar terasa. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, sudah tidak ada lagi aktifitas apapun.

Hal terlihat dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, Rabu siang kemarin (8/4). Beberapa warung masih tetap buka. Namun, sebagian besar tutup.

Pun demikian dengan lini bisnis milik Bali United. Bali United Cafe bahkan sudah tutup sejak akhir Maret kemarin. Otomatis karyawan Bali United Cafe dirumahkan sementara waktu.

Yang masih “nekad” untuk buka adalah Bali United Playland dan Bali United Store. Konsekuensinya, dua lini bisnis milik Serdadu Tridatu tersebut sepi pengunjung.

Karyawannya pun hanya sedikit yang terlihat. Seperti di Bali United Store hanya terlihat sekitar lima karyawan saja termasuk Supervisor Bali United Store Erviani.

Pemasukan pun ikut tergerus. Saat diwawancarai, Erviani mengaku jika situasi ini sudah dirasakan setelah pekan ketiga Liga 1 2020.

“Biasanya yang kesini lumayan banyak meski di hari biasa tanpa ada pertandingan ya. Apalagi kalau weekend. Banyak wisatawan asing yang kesini. Sekarang sudah tidak ada,” terangnya.

Jika di hari biasa selain akhir pekan, biasanya rata-rata ada sekitar 20 pengunjung yang datang ke Bali United Store.

Jumlah tersebut sudah terhitung dengan paket Stadium Tour yang dibuat oleh Manajemen Bali United. Jumlah pemasukan ikut berkurang.

Jika dihitung pada bulan Januari dan Februari saja, jumlah barang yang terjual di Bali United Store termasuk penjualan jersey sebanyak 250 barang.

Jumlah tersebut tidak termasuk penjualan di platform belanja online dan store lainnya seperti di Mes Bali United, keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta store di beberapa tempat yang bekerjasama langsung dengan Bali United.

“Setelah ada situasi seperti ini, hanya sekitar dua item yang terjual. Tapi kami terbantu dengan penjualan jersey musim ini di situs belanja online,” bebernya.

Berdasar data yang diperoleh, ada sekitar 150 jersey musim ini yang terjual dari tanggal 16 – 31 Maret lalu. Itu sudah termasuk dengan cabang Bali United Store yang lain.

Ervina menambahkan, hanya Bali United Store yang ada di Stadion Kapten I Wayan Dipta, di terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan yang ada di sembilan toko waralaba milik sponsor Bali United saja yang buka.

Selebihnya semua tutup. Lantas apa yang dilakukan dia dan jajaran Manajemen Bali United Store untuk mensiasati hal ini? Menurut Ervina, dia belum bisa mengetahui dengan pasti.

“Lihat situasi dulu kedepannya seperti apa. Yang jelas, toko online cukup membantu saat ini. Kami juga buka karena pengiriman order dari sini,” tutupnya. 

DENPASAR – Dampak pagebluk Covid-19 ini benar-benar terasa. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, sudah tidak ada lagi aktifitas apapun.

Hal terlihat dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, Rabu siang kemarin (8/4). Beberapa warung masih tetap buka. Namun, sebagian besar tutup.

Pun demikian dengan lini bisnis milik Bali United. Bali United Cafe bahkan sudah tutup sejak akhir Maret kemarin. Otomatis karyawan Bali United Cafe dirumahkan sementara waktu.

Yang masih “nekad” untuk buka adalah Bali United Playland dan Bali United Store. Konsekuensinya, dua lini bisnis milik Serdadu Tridatu tersebut sepi pengunjung.

Karyawannya pun hanya sedikit yang terlihat. Seperti di Bali United Store hanya terlihat sekitar lima karyawan saja termasuk Supervisor Bali United Store Erviani.

Pemasukan pun ikut tergerus. Saat diwawancarai, Erviani mengaku jika situasi ini sudah dirasakan setelah pekan ketiga Liga 1 2020.

“Biasanya yang kesini lumayan banyak meski di hari biasa tanpa ada pertandingan ya. Apalagi kalau weekend. Banyak wisatawan asing yang kesini. Sekarang sudah tidak ada,” terangnya.

Jika di hari biasa selain akhir pekan, biasanya rata-rata ada sekitar 20 pengunjung yang datang ke Bali United Store.

Jumlah tersebut sudah terhitung dengan paket Stadium Tour yang dibuat oleh Manajemen Bali United. Jumlah pemasukan ikut berkurang.

Jika dihitung pada bulan Januari dan Februari saja, jumlah barang yang terjual di Bali United Store termasuk penjualan jersey sebanyak 250 barang.

Jumlah tersebut tidak termasuk penjualan di platform belanja online dan store lainnya seperti di Mes Bali United, keberangkatan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, serta store di beberapa tempat yang bekerjasama langsung dengan Bali United.

“Setelah ada situasi seperti ini, hanya sekitar dua item yang terjual. Tapi kami terbantu dengan penjualan jersey musim ini di situs belanja online,” bebernya.

Berdasar data yang diperoleh, ada sekitar 150 jersey musim ini yang terjual dari tanggal 16 – 31 Maret lalu. Itu sudah termasuk dengan cabang Bali United Store yang lain.

Ervina menambahkan, hanya Bali United Store yang ada di Stadion Kapten I Wayan Dipta, di terminal keberangkatan domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan yang ada di sembilan toko waralaba milik sponsor Bali United saja yang buka.

Selebihnya semua tutup. Lantas apa yang dilakukan dia dan jajaran Manajemen Bali United Store untuk mensiasati hal ini? Menurut Ervina, dia belum bisa mengetahui dengan pasti.

“Lihat situasi dulu kedepannya seperti apa. Yang jelas, toko online cukup membantu saat ini. Kami juga buka karena pengiriman order dari sini,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/