29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:31 AM WIB

Kalah 2 – 0 dari Bhayangkara, Coach Eko Salahkan Pemain, Bilang…

DENPASAR – Lima kali kalah beruntun, jelas hal tak masuk akal bagi skuad mentereng Bali United. Bahkan, bos Pieter Tanuri mengatakan, dengan skuad yang ada, semestinya Bali United ada di posisi lima besar.

Namun, pertandingan terakhir kontra Bhayangkara FC, Sabtu (8/12) malam mempertegas, Bali United tidak sedigdaya seperti yang dibayangkan.

Bagi Caretaker Bali United Eko Purdjianto, kekalahan ini jelas patut disesali. Apalagi dua gol The Guardian – julukan Bhayangkara FC berat kesalahan dari pemain Bali United.

Gol pertama Bhayangkara yang di cetak Vlado berasal dari kesalahan Brwa Nouri dan I Made Andhika Wijaya yang tidak mengawal Vlado.

Gol kedua yang dilesakkan Dzumafo juga berawal dari kesalahan pemain belakang. Ricky Fajrin yang diberikan back pass oleh N’diaye, justru gagal untuk mengontrol dengan baik.

Akhirnya Dzumafo berhasil merebut bola dan Ricky kalah cepat dengan mantan penyerang PSPS Pekan Baru Riau ini.

“Memang Bhayangkara tim yang kuat. Dua gol mereka adalah kesalahan pemain kami sendiri dan mereka bisa memanfaatkan itu,” ucap Eko usai pertandingan.

Yang menjadi krusial adalah kehilangan Ilija Spasojevic. Bagi Mantan Asisten Pelatih PSIS Semarang itu, kehilangan Spaso membuat tidak ada yang bisa menahan bola di area pertahanan Bhayangkara.

“Penguasaan bola sudah bagus, tetapi hanya finishing saja,” ucapnya. Eko mengaku jika ini adalah musim terburuk Bali United. “Kami akan berbenah untuk musim berikutnya,” tambah Eko.

 

 

DENPASAR – Lima kali kalah beruntun, jelas hal tak masuk akal bagi skuad mentereng Bali United. Bahkan, bos Pieter Tanuri mengatakan, dengan skuad yang ada, semestinya Bali United ada di posisi lima besar.

Namun, pertandingan terakhir kontra Bhayangkara FC, Sabtu (8/12) malam mempertegas, Bali United tidak sedigdaya seperti yang dibayangkan.

Bagi Caretaker Bali United Eko Purdjianto, kekalahan ini jelas patut disesali. Apalagi dua gol The Guardian – julukan Bhayangkara FC berat kesalahan dari pemain Bali United.

Gol pertama Bhayangkara yang di cetak Vlado berasal dari kesalahan Brwa Nouri dan I Made Andhika Wijaya yang tidak mengawal Vlado.

Gol kedua yang dilesakkan Dzumafo juga berawal dari kesalahan pemain belakang. Ricky Fajrin yang diberikan back pass oleh N’diaye, justru gagal untuk mengontrol dengan baik.

Akhirnya Dzumafo berhasil merebut bola dan Ricky kalah cepat dengan mantan penyerang PSPS Pekan Baru Riau ini.

“Memang Bhayangkara tim yang kuat. Dua gol mereka adalah kesalahan pemain kami sendiri dan mereka bisa memanfaatkan itu,” ucap Eko usai pertandingan.

Yang menjadi krusial adalah kehilangan Ilija Spasojevic. Bagi Mantan Asisten Pelatih PSIS Semarang itu, kehilangan Spaso membuat tidak ada yang bisa menahan bola di area pertahanan Bhayangkara.

“Penguasaan bola sudah bagus, tetapi hanya finishing saja,” ucapnya. Eko mengaku jika ini adalah musim terburuk Bali United. “Kami akan berbenah untuk musim berikutnya,” tambah Eko.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/