RadarBali.com – Bhayangkara memastikan meraih “gelar juara” Liga 1 setelah berhasil menumbangkan Madura United dengan skor 1-3.
Ini menjadi gelar perdana bagi Bhayangkara FC setelah klub ini terbentuk pada tahun 2016. Tapi, sebagian besar pihak seakan tidak menganggap Bhayangkara juara.
Apalagi Bhayangkara juara dengan cara yang tidak fair. Terlebih bagi publik sepakbola Bali. Yang lebih parah adalah bek sayap Bhayangkara FC
Putu Gede Juni Antara memposting selebrasi juara di ruang ganti Stadion Bangkalan, Madura. Itu yang membuat suporter Bali murka di media sosial.
Bahkan, sampai ada yang mengatakan pemain asal Bhayangkara dilarang hijrah ke Bali United. Putu Gede pun langsung bereaksi.
Menurutnya, dia hanya bersikap profesional sebagai seorang pesepakbola profesional. “Saya hanya bersikap profesional saja dimana ada lambang di dada, disitu pasti saya bermain dengan sepenuh hati saya,” ucap Putu Gede kemarin.
Dia pun mengeluarkan pernyataan yang cukup menyejukkan hati. Dia akan bermain untuk Serdadu Tridatu satu saat nanti.
“Saya pasti membela Bali United karena Bali adalah tanah kelahiran saya,” beber pemain asal Batubulan itu.
Dia pun mengungkapkan tidak mungkin hanya berdiam saja jika tim yang dibela meraih gelar juara. Menurutnya, sangat aneh kalau hanya berdiam diri.
“Saya sudah mengalami hal seperti ini (bullying di media sosial, red). Saya rasa siapa saja yang juara pasti akan berselebrasi,” bebernya.