DENPASAR – Sebenarnya masih ada tiga pertandingan lagi yang harus dilakoni Bali United musim ini. Yakni menjamu Tira Persikabo.
Bertandang ke markas Arema FC, dan menutup pesta menghadapi Madura United di kandang sendiri pada pekan ke-34 Liga 1 2019.
Sebenarnya tidak apa-apa untuk tidak terlalu memikirkan tiga pertandingan kedepan karena gelar juara Liga 1 2019 sudah dalam genggaman.
Tetapi, kurang etis dan elok jika Serdadu Tridatu “bermain-main” dalam tiga pertandingan terakhir. Jika sedikit menganggap enteng, tentu menjadi preseden yang buruk di masa mendatang.
Dalam pertandingan menghadapi Persipura di pekan ke-31, Minggu kemarin (8/12), Pelatih Bali United menurunkan sebagian besar
pemain yang jarang mendapatkan kesempatan bermain atau yang sama sekali tidak bermain dalam 30 pertandingan kebelakang.
Contohnya Dallen Doke, Anan Mirgaf Lestaluhu, Arapenta Lingka Poerba, Kadek Agung Widnyana Putra, dan Samuel Reimas.
Kelima pemain tersebut jarang dimainkan selama ini. Coach Teco sendiri sempat mengatakan jika di sisa pertandingan, semua pemain harus mendapatkan kesempatan untuk tampil.
Teco memang tidak membeberkan secara spesifik apakah di sisa pertandingan ini ujian bagi anak asuhnya yang habis masa kontrak di bulan ini.
Yang jelas, ada belasan pemain Bali United yang kontraknya habis musim ini. Untuk pemain asing ada nama seperti Melvin Platje dan Willian Pacheco.
Sementara pemain lokal ada Yabes Roni Malaifani, Ricky Fajrin, dan Fadil Sausu, yang lima tahun terakhir berbaju Bali United.
Selain itu Taufiq dan Ahmad Agung Setiabudi juga akan habis masa kerjanya di skuad Serdadu Tridatu musim ini.
CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku sudah tahu siapa pemain yang purnatugas di skuad Serdadu Tridatu musim ini.
Mungkin saja, dia juga sudah mengantongi nama-nama pemain yang akan dipertahankan atau tidak musim depan.
Yabes pun tegas mengatakan jika sebagian besar pemain yang habis kontrak musim ini akan dipertahankan.
“Ada sebagian besar pemain yang dipertahankan,” terangnya. Bos Yabes tidak ingin salah langkah dan jatuh ke juarang terdalam musim depan karena salah mengambil keputusan.