DENPASAR – Grafik permainan Bali United ditangan Stefano Teco Cugurra memang meningkat. Tapi itu hanya diawal-awal saja saat Piala Indonesia sejak babak 32 besar hingga laga kedua babak grup Piala Presiden 2019.
Setelah itu, performa Serdadu Tridatu mulai menunjukkan penurunan yag siginifikan. Itulah yang diucapkan salah satu
legenda hidup sepakbola Bali I Wayan Sukadana ketika ditanya mengenai apa masalah yang terjadi terkait performa Bali United kemarin.
Yang dipertanyakan Sukadana adalah apakah penurunan performa itu karena adaptasi perubahan formasi atau ada masalah didalam tim Serdadu Tridatu.
“Terlihat sekali penurunannya. Penurunan ini bisa juga disebabkan karena perubahan formasi. Yang saya perhatikan dalam tiga tahun terakhir, formasi Bali United dominan 4-3-3.
Tapi, sekarang dibawah Coach Teco bisa berubah menjadi 3-4-3. Atau ada masalah yang lain, saya tidak tahu. Coach Teco seharusnya yang lebih paham,” jelas Sukadana.
Meski hanya sebatas turnamen, tetapi Piala Indonesia 2018 dan Piala Presiden 2019 bisa menjadi tolak ukur bagaimana kekuatan Bali United di Liga 1 nanti.
Apalagi dua pekan perdana di Stadion Kapten I Wayan DIpta, Paulo Sergio dkk harus menghadapi Persebaya Surabaya dan Bhayangkara FC.
Contohnya kemarin saat menghadapi Persija Jakarta di babak delapan besar Piala Indonesia 2018. Banyak pihak yang menjagokan Bali United, tetapi prediksi berbalik 180 derajat.
Padahal, dari kondisi fisik, Bali United jelas lebih unggul. “Bali United itu hanya butuh seri kemarin. Apalagi pemain Persija kelelahan dan banyak absen,
sedangkan Bali United sudah sangat lebih baik. Kalau melihat hasil kemarin, bisa saya simpulkan bahwa mungkin motivasi pemain yang kurang didalam tim,” tegasnya.
Jika bermain seperti ini terus, bisa dipastikan Bali United tidak akan bisa meraih gelar juara Liga 1 musim ini.
Bahkan, mereka harus bersusah payah untuk bisa menembus papan atas. Yang terpenting sekarang, apakah pemain Bali United mau berjuang atau tidak. “Mentalnya mereka harus diperhatikan,” pungkasnya.