30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 22:10 PM WIB

Lepas Saham Rp 350 M, Dana Segar untuk Tambah Kapasitas Stadion Dipta

DENPASAR – Penawaran umum perdana saham PT Bali Bintang Sejahtera, Tbk resmi mulai hari Senin kemarin (10/6) di Inna Heritage, Denpasar.

Tidak seperti biasanya, perseroan terbatas yang menaungi Bali United ini melakukan penawaran umum perdana di Bali dan bukan di DKI Jakarta seperti perusahaan-perusahaan lainnya.

Hal ini dilakukan agar suporter dan masyarakat Bali juga bisa menjadi bagian dari Bali United. “Kami ingin supporter dan semua pihak bisa memiliki bali United,” kata CEO Bali United Yabes Tanuri.

IPO sudah dilakukan dengan target dua miliar saham terjual atau sekitar Rp 350 miliar dana yang didapat oleh Bali United.

Itu secara keseluruhan. Tetapi jika dilihat lebih jauh, saham yang dilepas kepada pihak perseorangan adalah sebesar 1 persen atau sekitar Rp 3,5 miliar.

Dalam penawaran saham perdana kemarin, cukup banyak supporter yang membeli saham Serdadu Tridatu.

Mereka datang dengan berkelompok untuk satu komunitas. ‘Saya cukup senang saham Bali United diminati semua kalangan.

Kami juga membutuhkan dana untuk modal kerja, pembelian pemain, dan infrastruktur,” ungkap Yabes Tanuri.

Dalam penawaran saham perdana ini, Yabes berharap agar saham yang ditawarkan bisa oversubscribed.

Dana segar ini juga nantinya akan digunakan untuk renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta yang sudah disewa jangka panjang oleh pihak Bali United hingga 2023.

Menurut Yabes, pihaknya berencana untuk menambah kapasitas stadion. “Sekarang tergantung permintaan dari supporter dan melihat kedepannya,

apakah kapasitas stadion perlu ditingkatkan atau tidak. Kami memang ada rencana kesana (penambahan kapasitas stadion). Kami masih desain dulu dengan arsitek dan semoga September nanti ada perubahan,” tuturnya. 

DENPASAR – Penawaran umum perdana saham PT Bali Bintang Sejahtera, Tbk resmi mulai hari Senin kemarin (10/6) di Inna Heritage, Denpasar.

Tidak seperti biasanya, perseroan terbatas yang menaungi Bali United ini melakukan penawaran umum perdana di Bali dan bukan di DKI Jakarta seperti perusahaan-perusahaan lainnya.

Hal ini dilakukan agar suporter dan masyarakat Bali juga bisa menjadi bagian dari Bali United. “Kami ingin supporter dan semua pihak bisa memiliki bali United,” kata CEO Bali United Yabes Tanuri.

IPO sudah dilakukan dengan target dua miliar saham terjual atau sekitar Rp 350 miliar dana yang didapat oleh Bali United.

Itu secara keseluruhan. Tetapi jika dilihat lebih jauh, saham yang dilepas kepada pihak perseorangan adalah sebesar 1 persen atau sekitar Rp 3,5 miliar.

Dalam penawaran saham perdana kemarin, cukup banyak supporter yang membeli saham Serdadu Tridatu.

Mereka datang dengan berkelompok untuk satu komunitas. ‘Saya cukup senang saham Bali United diminati semua kalangan.

Kami juga membutuhkan dana untuk modal kerja, pembelian pemain, dan infrastruktur,” ungkap Yabes Tanuri.

Dalam penawaran saham perdana ini, Yabes berharap agar saham yang ditawarkan bisa oversubscribed.

Dana segar ini juga nantinya akan digunakan untuk renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta yang sudah disewa jangka panjang oleh pihak Bali United hingga 2023.

Menurut Yabes, pihaknya berencana untuk menambah kapasitas stadion. “Sekarang tergantung permintaan dari supporter dan melihat kedepannya,

apakah kapasitas stadion perlu ditingkatkan atau tidak. Kami memang ada rencana kesana (penambahan kapasitas stadion). Kami masih desain dulu dengan arsitek dan semoga September nanti ada perubahan,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/