DENPASAR – Pekan lalu, Sulut United meminjam Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar untuk menghadapi PSIM Mataram Yogyakarta dalam lanjutan pekan kedelapan Liga 2 2019 wilayah timur.
Bukan kekalahan Sulut United yang akan dibahas, tetapi Manajemen Sulut United sudah melemparkan sinyal untuk merekrut pemain lagi di putaran kedua.
Bukan merekrut, tetapi lebih tepatnya adalah meminjam pemain kembali dari Bali United. Sebelumnya sudah ada nama-nama seperti I Komang Adi Parwa, Gusti Sandria, dan Martinus Novianto yang merapat ke Sulut United.
Selain itu masih ada nama seperti Ahmad Maulana Putra yang dipinjamkan. Tetapi pemain berambut kribo tersebut mengalami cedera dan kemungkinan besar absen cukup lama.
Owner Bali United Pieter Tanuri dan sang CEO Yabes Tanuri juga menyaksikan langsung pertandingan pekan lalu.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, usai pertandingan keduanya ikut turun ke lapangan dan berbincang dengan Manajemen Sulut United. Tidak terkecuali dengan sang pelatih Heri Kiswanto.
Isi pembicaraan tentu hanya mereka yang tahu. Namun, Herkis yang sempat diwawancarai usai pertandingan lalu, justru menjelaskan apa yang sebenarnya diperbincangkan.
Mantan arsitek PSS Sleman tersebut mengatakan jika dia ingin meminjam kembali pemain Bali United.
“Yay a, dia (Yabes Tanuri) turun malah. Nonton juga kan. Rencana untuk meminjam pemain ada. Sudah tahu. Kami juga butuh persiapan (di putaran kedua).
Kami mencari gelandang karena stok kami habis. Kita lihat perkembangannya seperti apa dan sudah ada beberapa nama juga yang kami sodorkan,” ucapnya.
Mengenai masalah ini, Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra masih belum bisa membeberkannya secara rinci.
Saat diwawancarai terpisah, Coach Teco mengatakan, masalah peminjaman pemain belum dibicarakan dengan Manajemen Bali United.
“Belum ada. Manajemen belum beri tahu. Saya tidak boleh berkomentar dan saya harus berbicara dulu dengan mereka,” terangnya.
Wajar jika Coach Teco masih enggan berkomentar. Sebab, Serdadu Tridatu juga masih butuh pemain.
Dalam arti, Serdadu Tridatu bisa kehilangan lebih dari lima pemain sekaligus saat semua pemain tersebut dipanggil oleh Timnas Senior dan Timnas U-22 diawal bulan September mendatang.
“Saya tidak tahu berapa pemain yang hilang. Waktu hilang pemain, kami harus memikirkan kedepannya,” terang mantan Pelatih Fisik Persebaya Surabaya tersebut.
Tapi ayah satu anak tersebut sepertinya tidak melarang jika ada pemain yang dipinjamkan jika Bali United berhasil mendapatkan penggantinya.
Regulasi Liga 2 2019 mengharuskan setiap tim maksimal mendaftarkan pemain diatas 35 tahun.
Sebaliknya, regulasi Liga 1 2019 mewajibkan masing-masing tim mendaftarkan pemain U-23 dalam kuota 30 pemain.
Jika ada yang meminjam pemain U-23, maka Bali United harus mencari penggantinya. “Kalau ada satu pemain yang dipinjamkan, kami tetap harus mencari pemain pengganti.
Kami harus punya kuota 30 pemain. Apalagi jadwal padat Timnas yang bertabrakan dengan jadwal Liga 1. Harus mencari pemain yang bagus. Banyak ada pemain, tetapi harus yang bagus,” tutupnya.