DENPASAR – Saat Bali United memulai latihan perdana pada 3 Agustus tahun lalu, mereka setidaknya memiliki empat pemain muda.
Perinciannya adalah tiga pemain dari Bali United U-18 dan satu lagi asal Papua. Mereka yaitu I Made Tri Somanada, Gede Agus Mahendra, Arya Duta Kusuma, dan Dance Kambu.
Namun, dari pantauan selama tiga hari latihan, pemain muda tidak terlihat dalam sesi latihan Bali United di Lapangan Karya Manunggal, Sidakarya.
Yang terlihat hanya Gede Agus Mahendra alias Mahe. Selain itu I Kadek Dimas Satria dan Komang Tri Artha Wiguna juga tampak.
Kadek Dimas dan Mang Tri memang dipanggil karena sudah resmi promosi ke skuad senior lebih dulu ketimbang empat pemain yang disebutkan sebelumnya.
Satu lagi adalah Irfan Jauhari yang saat ini masih mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia di Jakarta untuk persiapan SEA Games 2021, Hanoi.
Mereka semua dipersiapkan karena adanya regulasi dari PT LIB saat Liga 1 2020 yang mewajibkan setiap klub memiliki pemain U-19.
Alasannya adalah agar Pelatih Timnas Shin Tae-yong lebih mudah memantau pemain-pemain muda potensial untuk persiapan Piala Dunia U-20 yang seharusnya dilaksanakan pada Mei tahun ini.
Namun, semua kompetisi dibatalkan dan akhirnya nasib mereka juga tidak jelas. Bukan hanya Mang Tri, Aryaduta, dan Dance Kambu saja yang tidak ada di sesi latihan, tapi juga M. Rian Firmansyah.
Dia menjadi salah satu pemain muda di Bali United. Meskipun usianya sudah menginjak 22 tahun. Dalam sesi latihan, ia juga tidak terlihat.
Wide attacker mungil asal Pontianak tersebut saat diwawancarai beberapa waktu lalu mengaku masih belum ada panggilan dari Manajemen Bali United untuk ikut bergabung dalam sesi latihan perdana.
“Balik ke Bali masih nunggu kabar dari manajemen (Bali United). Katanya masih menunggu kabar kepastian Liga 1 dan masih menunggu regulasi dulu.
Kalau sudah jelas, katanya dari manajemen baru bisa gabung lagi,” ucap pemain yang sempat merumput di Malaysia bersama Sarawak FA.
Pemain yang diageni oleh Gabriel Budi itu masih memiliki keyakinan jika dalam waktu dekat bisa dipanggil kembali oleh Manajemen Serdadu Tridatu.
Dia pun sangat berharap bisa bergabung kembali. Sebab dia mengakui kondisi keuangannya sedikit terganggu akibat tidak adanya kompetisi karena Covid-19.
Itu artinya pemasukannya sebagai pesepak bola sedikit terganggu. Apalagi dia menjadi tulang punggung keluarga di Pontianak.
Selama kompetisi dihentikan, dia juga membantu keluarga dengan berjualan pentol kuah. Sebelumnya dia memang mengatakan ekonomi keluarganya sedang tidak baik-baik saja.
“Tahun ini memang berat ekonomi keluarga. Kami akhirnya membuka warung dan berjualan pentol kuah,” terangnya. “Saya yakin secepatnya ada kabar dari manajemen untuk gabung tim,” tutupnya.