25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:40 AM WIB

Sangkal Ingin Ciderai Lawan, Andhika: Saya Mohon Maaf…Saya Mohon Maaf

DENPASAR – Di antara seluruh pemain Bali United yang diturunkan Pelatih Stefano Teco Cugurra di ajang Piala Menpora 2021, nama bek kanan Made Andhika Wijaya, paling disorot suporter.

Kartu merah pertama dikantongi Andhika saat Bali United kontra Persib Bandung 24 Maret lalu. Kartu merah kedua didapat Andhika Wijaya saat kontra PSS Sleman, Senin malam (12/4).

Anak kandung Pelatih Bali United Youth, Made Pasek Wijaya, diganjar kartu merah wasit Nusur Fadillah pada menit 69 setelah tendangan kakinya mengenai leher pemain PSS Sleman, Saddam Gaffar.

Hadiah dua kali kartu merah dari wasit Piala Menpora, tampaknya, membuat Andhika Wijaya tertekan. Dilansir dari situs klub baliutd.com, Andhika menyampaikan permohonan maaf terbuka.

“Saya memohon maaf atas kejadian yang terjadi di lapangan kepada Saddam Gaffar dari PSS Sleman. Saya tidak ada niat sekalipun untuk menciderai lawan.

Sebagai pemain belakang dengan situasi tim yang sama-sama ingin meraih kemenangan, saya berusaha untuk menjaga lini pertahanan tim,” ujar Andhika.

Andhika juga memohon maaf kepada owner Bali United Pieter Tanuri dan CEO Bali United Yabes Tanuri atas tindakannya di lapangan yang merugikan tim.

“Kepada jajaran tim pelatih, pemain dan official, mohon maafkan kesalahan saya yang tidak sengaja terjadi sehingga harus mengubah strategi tim dalam lapangan,” katanya.

Sebagai pesepakbola profesional, Andhika secara rendah hati juga menerima segala masukan dan kritikan demi perbaikan untuk dirinya sendiri maupun tim.

“Kesalahan yang harus saya terima sebanyak dua kali di kompetisi ini tentu menjadi pembelajaran untuk saya secara pribadi menyambut dua kompetisi besar yang akan dijalani Bali United tahun ini.

Mohon dukungan dan doa dari Semeton, segala kritikan membangun akan saya terima dengan rendah hati,” pungkasnya. 

DENPASAR – Di antara seluruh pemain Bali United yang diturunkan Pelatih Stefano Teco Cugurra di ajang Piala Menpora 2021, nama bek kanan Made Andhika Wijaya, paling disorot suporter.

Kartu merah pertama dikantongi Andhika saat Bali United kontra Persib Bandung 24 Maret lalu. Kartu merah kedua didapat Andhika Wijaya saat kontra PSS Sleman, Senin malam (12/4).

Anak kandung Pelatih Bali United Youth, Made Pasek Wijaya, diganjar kartu merah wasit Nusur Fadillah pada menit 69 setelah tendangan kakinya mengenai leher pemain PSS Sleman, Saddam Gaffar.

Hadiah dua kali kartu merah dari wasit Piala Menpora, tampaknya, membuat Andhika Wijaya tertekan. Dilansir dari situs klub baliutd.com, Andhika menyampaikan permohonan maaf terbuka.

“Saya memohon maaf atas kejadian yang terjadi di lapangan kepada Saddam Gaffar dari PSS Sleman. Saya tidak ada niat sekalipun untuk menciderai lawan.

Sebagai pemain belakang dengan situasi tim yang sama-sama ingin meraih kemenangan, saya berusaha untuk menjaga lini pertahanan tim,” ujar Andhika.

Andhika juga memohon maaf kepada owner Bali United Pieter Tanuri dan CEO Bali United Yabes Tanuri atas tindakannya di lapangan yang merugikan tim.

“Kepada jajaran tim pelatih, pemain dan official, mohon maafkan kesalahan saya yang tidak sengaja terjadi sehingga harus mengubah strategi tim dalam lapangan,” katanya.

Sebagai pesepakbola profesional, Andhika secara rendah hati juga menerima segala masukan dan kritikan demi perbaikan untuk dirinya sendiri maupun tim.

“Kesalahan yang harus saya terima sebanyak dua kali di kompetisi ini tentu menjadi pembelajaran untuk saya secara pribadi menyambut dua kompetisi besar yang akan dijalani Bali United tahun ini.

Mohon dukungan dan doa dari Semeton, segala kritikan membangun akan saya terima dengan rendah hati,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/