29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:06 AM WIB

Surliyadin Dkk Menang Besar Kontra Pacific, Coach Alek: Belum Maksimal

DENPASAR – Usai ditumbangkan Bima Perkasa Jogja, Bali United Basketball akhirnya mampu tampil lebih baik lagi.

Di game kedua Indonesia Basketball League (IBL) 2021 di Robinson Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat malam (12/3) Surliyadin dkk berhasil unggul atas Pacific Caesar Surabaya dengan skor 75-47.

Sejak kuarter pertama, Tridatu Warriors menguasai jalannya pertandingan. Mereka unggul lebih dulu dengan skor 21-11 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, mereka tidak terkejar lagi dengan keuggulan 39-19.

Di kuarter ketiga, skuad asuhan Aleksander Stefanovski tersebut unggul jauh 60-38 sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan.

Small forward Bali United Surliyadin keluar sebagai man of the match dengan torehan 0 poin, 16 rebound, dan dua assist.

Yang menarik tentu Ponsianus Nyoman Indrawan. Power forward gaek ini mampu bermain konsisten dalam dua game perdana di seri pertama IBL 2021.

Menghadapi Pacific Caesar, pebasket yang akrab disapa Koming tersebut masih mampui menciptakan 10 poin, 10 rebound, dan satu assist.

Kemenangan kali ini, sang arsitek Aleksander Stefanovski mengaku senang dengan hasil yang didapat anak asuhnya.

“Pemain layak mendapat kemenangan. Kemenangan ini sangat bagus. Jangan melihat juga skor akhir dari pertandingan yang cukup jauh,

karena saya pikir, pertandingan sangat sulit. Pemain bisa mengembalikan kepercayaan diri mereka,” kata Aleksander Stefanovski.

Disisi lain, Yersikho Tuasela ikut berkomentar. Kebetulan Yerikho musim lalu menjadi bagian dari Pacific Cesar dan dia sukses “menghancurkan” mantannya musim ini.

“Game hari ini (Jumat) sudah bagus. Hanya masih ada beberapa yang miss dan defense box out. Di akhir-akhir, kami kecolongan banyak poin,” terangnya.

Masih ada evaluasi yang perlu dilakukan. Menurut jebolan DBL East Java Series tersebut, ritme permainan Tridatu Warriors masih lambat dan ada beberapa hal seperti tembakan yang masih meleset.

Hal ini diperkuat dengan data statistik. Dari 71 kali tembakan di field goal hanya 30 tembakan saja yang masuk dengan persentase tembakan sukses sebesar 42 persen.

“Ritme bola masih lambat dan ada beberapa (tembakan) yang masih missed. Masih belum maksimal siapa yang mau take the shoot. Kurang lebih begitu,” terangnya.

DENPASAR – Usai ditumbangkan Bima Perkasa Jogja, Bali United Basketball akhirnya mampu tampil lebih baik lagi.

Di game kedua Indonesia Basketball League (IBL) 2021 di Robinson Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat malam (12/3) Surliyadin dkk berhasil unggul atas Pacific Caesar Surabaya dengan skor 75-47.

Sejak kuarter pertama, Tridatu Warriors menguasai jalannya pertandingan. Mereka unggul lebih dulu dengan skor 21-11 di kuarter pertama. Di kuarter kedua, mereka tidak terkejar lagi dengan keuggulan 39-19.

Di kuarter ketiga, skuad asuhan Aleksander Stefanovski tersebut unggul jauh 60-38 sebelum akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan.

Small forward Bali United Surliyadin keluar sebagai man of the match dengan torehan 0 poin, 16 rebound, dan dua assist.

Yang menarik tentu Ponsianus Nyoman Indrawan. Power forward gaek ini mampu bermain konsisten dalam dua game perdana di seri pertama IBL 2021.

Menghadapi Pacific Caesar, pebasket yang akrab disapa Koming tersebut masih mampui menciptakan 10 poin, 10 rebound, dan satu assist.

Kemenangan kali ini, sang arsitek Aleksander Stefanovski mengaku senang dengan hasil yang didapat anak asuhnya.

“Pemain layak mendapat kemenangan. Kemenangan ini sangat bagus. Jangan melihat juga skor akhir dari pertandingan yang cukup jauh,

karena saya pikir, pertandingan sangat sulit. Pemain bisa mengembalikan kepercayaan diri mereka,” kata Aleksander Stefanovski.

Disisi lain, Yersikho Tuasela ikut berkomentar. Kebetulan Yerikho musim lalu menjadi bagian dari Pacific Cesar dan dia sukses “menghancurkan” mantannya musim ini.

“Game hari ini (Jumat) sudah bagus. Hanya masih ada beberapa yang miss dan defense box out. Di akhir-akhir, kami kecolongan banyak poin,” terangnya.

Masih ada evaluasi yang perlu dilakukan. Menurut jebolan DBL East Java Series tersebut, ritme permainan Tridatu Warriors masih lambat dan ada beberapa hal seperti tembakan yang masih meleset.

Hal ini diperkuat dengan data statistik. Dari 71 kali tembakan di field goal hanya 30 tembakan saja yang masuk dengan persentase tembakan sukses sebesar 42 persen.

“Ritme bola masih lambat dan ada beberapa (tembakan) yang masih missed. Masih belum maksimal siapa yang mau take the shoot. Kurang lebih begitu,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/