29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:52 AM WIB

Kerap Dikasari Pemain Lawan, Paulo Sergio Minta Wasit Bisa Lebih Tegas

GIANYAR – Peran gelandang Bali United Paulo Sergio begitu signifikan saat kontra Madura United di Stadion Kapten Dipta, kemarin.

Sebagai penyeimbang dan pengatur serangan skuad Serdadu Tridatu, peran teman main striker Juventus Christiano Ronaldo saat di Liga Portugal itu begitu krusial.

Wajar insiden di sektor lapangan tengah yang melibatkan dirinya kerap terjadi. Yup, di pertandingan yang disaksikan 7 ribu penonton itu, dia harus bekerja keras eksta karena pemain-pemain Madura United menjaga ketat dia.

Asep Berlian menjadi momok bagi Paulo Sergio. Sejak menit awal, Asep Berlian terus menjaga ketat pemain berusia 36 tahun tersebut.

Beberapa pelanggaran pun dilakukan pemain-pemain Laskar Sappeh Kerap kepada Paulo yang sempat membuatnya geram terhadap kepemimpinan wasit Aprisman Aranda asal Sumatera Barat.

Namun, ayah dua anak tersebut tetap menghormati lawannya karena mungkin saja itu adalah strategi dari Pelatih Madura United Rahmad Darmawan.

“Mungkin itu adalah sesuai dengan taktik lawan. Tapi soal wasit, harus bisa menjaga pemain agar tidak cedera.

Wasit harus melihat kapan pemain lawan bermain kasar dan kapan tidak. Kapan kartu dan kapan tidak. Wasit yang sepenuhnya punya keputusan di lapangan,” beber Paulo geram.

Selain itu dia juga sedikit kecewa karena gol dari Ilija Spasojevic dianulir oleh hakim garis karena dianggap terjebak offside sebelum melesakkan gol ke gawang Madura United yang dikawal M. Ridho.

Menurut pemain berpaspor Portugal tersebut menganggap jika Serdadu Tridatu bisa mencetak gol lebih banyak lagi.

“Soal hakim garis bukan hanya di liga tetapi juga di AFC, ada beberapa keputusan yang kurang tepat. Wasit angkat bendera dan menganggap offside.

Seperti hari ini (kemarin) kami sebenarnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi. Spaso pasti mau mencetak gol.

Waktu gol dianulir, bisa saja dia kesal dan bisa mengganggu konsentrasi tim dalam lapangan,” tuturnya. 

GIANYAR – Peran gelandang Bali United Paulo Sergio begitu signifikan saat kontra Madura United di Stadion Kapten Dipta, kemarin.

Sebagai penyeimbang dan pengatur serangan skuad Serdadu Tridatu, peran teman main striker Juventus Christiano Ronaldo saat di Liga Portugal itu begitu krusial.

Wajar insiden di sektor lapangan tengah yang melibatkan dirinya kerap terjadi. Yup, di pertandingan yang disaksikan 7 ribu penonton itu, dia harus bekerja keras eksta karena pemain-pemain Madura United menjaga ketat dia.

Asep Berlian menjadi momok bagi Paulo Sergio. Sejak menit awal, Asep Berlian terus menjaga ketat pemain berusia 36 tahun tersebut.

Beberapa pelanggaran pun dilakukan pemain-pemain Laskar Sappeh Kerap kepada Paulo yang sempat membuatnya geram terhadap kepemimpinan wasit Aprisman Aranda asal Sumatera Barat.

Namun, ayah dua anak tersebut tetap menghormati lawannya karena mungkin saja itu adalah strategi dari Pelatih Madura United Rahmad Darmawan.

“Mungkin itu adalah sesuai dengan taktik lawan. Tapi soal wasit, harus bisa menjaga pemain agar tidak cedera.

Wasit harus melihat kapan pemain lawan bermain kasar dan kapan tidak. Kapan kartu dan kapan tidak. Wasit yang sepenuhnya punya keputusan di lapangan,” beber Paulo geram.

Selain itu dia juga sedikit kecewa karena gol dari Ilija Spasojevic dianulir oleh hakim garis karena dianggap terjebak offside sebelum melesakkan gol ke gawang Madura United yang dikawal M. Ridho.

Menurut pemain berpaspor Portugal tersebut menganggap jika Serdadu Tridatu bisa mencetak gol lebih banyak lagi.

“Soal hakim garis bukan hanya di liga tetapi juga di AFC, ada beberapa keputusan yang kurang tepat. Wasit angkat bendera dan menganggap offside.

Seperti hari ini (kemarin) kami sebenarnya bisa mencetak gol lebih banyak lagi. Spaso pasti mau mencetak gol.

Waktu gol dianulir, bisa saja dia kesal dan bisa mengganggu konsentrasi tim dalam lapangan,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/