DENPASAR – Fight, fight, dan fight. Itulah tiga kata yang layak disematkan untuk skuad Serdadu Tridatu yang sore ini jumpa Persekabpas Pasuruan di babak 64 besar Piala Indonesia di Stadion R.Soedarsono, Bangil.
Kalah, jelas hasil memalukan. Apalagi status Persekabpas Pasuruan yang menghuni kasta Liga 3. Bak langit dan bumi. Menang menjadi harga mati.
Yang menjadi masalah sebenarnya bukan permainan Persekabpas yang masih belum diketahui Carateker Bali United Eko Purdjianto secara jelas.
Tetapi kondisi lapangan yang kurang layak untuk menggelar pertandingan menjadi permasalahannya.
“Kami sudah coba lapangan dan ada beberapa area lapangan yang kurang. Ada dipinggir-pinggirnya yang kurang (layak),” ucap Eko.
Dengan kondisi lapangan seperti ini, Eko sudah tahu apa yang harus dilakukan. Dia akan memaksimalkan skuadnya untuk bermain di tengah lapangan.
“Kami harus mencoba possession ditengah. Yang penting passing masih bisa,” terangnya. Disisi lain, Persekabpas Pasuruan tidak mau terlalu ambisius untuk melawan Serdadu Tridatu.
Targetnya pun tidak muluk-muluk. Pelatih Persekabpas Pasuruan Kasianto yang dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa Persekabpas hanya mencoba untuk menghambat permainan Bali United.
“Target realistis saja. Kami siap menghambat dan jangan banyak kemasukan. Seluruh Indonesia sudah tahu bagaimana permainan Bali United. Semoga kami tidak banyak kemasukan,” tuturnya.