DENPASAR – Sanksi berat yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada Bali United tidak serta merta langsung diterima manajemen.
Sebagaimana diberitakan, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi berat sebagai buntut respons supporter yang menyalakan flare saat skuad Serdadu Tridatu bersua Persija Jakarta, Minggu (2/12) lalu.
Komdis PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp 220 juta ditambah dua kali laga kandang tanpa penonton di kompetisi Liga 1 2019 mendatang.
Nah, sanksi itu tidak langsung diterima manajemen. “Kami akan mengajukan banding kepada Komdis PSSI karena menurut kami hukuman tersebut terlalu berat
mengingat sebelumnya suporter di Bali tidak memiliki history dalam melakukan hal-hal negatif,” tutur CEO Bali United Yabes Tanuri seperti dikutip dari situs klub baliutd.com.
Meski menyatakan banding, Yabes tetap menyayangkan insiden tersebut yang berakibat pada dirugikannya banyak pihak.
“Tentu sangat menyayangkan adanya insiden saat melawan Persija dan akhirnya ada sanksi yang harus kita terima. Hal yang dilakukan oleh sebagian orang,
namun banyak pihak yang harus menerima akibatnya seperti suporter yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion,” ujar Yabes Tanuri.
Lebih lanjut, Yabes Tanuri pun berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar bisa lebih mengontrol diri agar tidak lagi terulang hal serupa.
“Yang pasti kami berharap suporter bisa lebih bijak lagi dalam hal mengungkapkan rasa kekecewaannya. Semoga hal serupa tidak lagi terjadi dan mari kita sama-sama jaga nama baik Bali yang sudah terkenal ramah hingga mancanegara,” kata Yabes Tanuri.