27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:08 AM WIB

Utamakan Protokol Covid-19, M. Rahmat Pilih Tak Boyong Keluarga

DENPASAR – Meski belum ada keputusan kapan Liga 1 kembali bergulir secara pasti, PSSI mengirim sinyal kompetisi akan dipusatkan di Pulau Jawa.

Sinyal PSSI ini disambut positif pemain Bali United. Salah satunya wide attacker Bali United M. Rahmat. Hanya satu yang dipikirkan M. Rahmat jika Liga 1 kembali bergulir.

Yakni memastikan kesehatan setiap pemain. “Sehat menjadi faktor paling penting sekarang. Jadi dipusatkan di satu tempat, lebih memudahkan untuk tim dokter dalam mengontrol kesehatan pemain,” ujar M. Rahmat.

“Tim juga tidak perlu setiap laga tandang, harus terbang dengan pesawat. Kalau di Jawa, bisa naik kereta atau bus. Jadi lebih mudah aksesnya,” tambah mantan penyerang sayap PSM Makassar ini.

Yang jelas, setelah beberapa bulan tinggal bersama keluarga, Rahmat dan pemain lainnya mau tidak mau harus meninggalkan keluarganya terlebih dahulu jika kompetisi berlangsung selama tiga bulan.

Ada juga beberapa pemain yang memboyong keluarganya. Khusus untuk Rahmat, keluarganya tetap tinggal di Makassar.

“Kalau itu memang konsekuensinya, tidak apa-apa. Kami cari nafkah di dunia bola untuk keluarga juga. Yang terpenting, sekarang bagaimana kompetisi bisa berjalan dulu,” tuturnya.

 

 

DENPASAR – Meski belum ada keputusan kapan Liga 1 kembali bergulir secara pasti, PSSI mengirim sinyal kompetisi akan dipusatkan di Pulau Jawa.

Sinyal PSSI ini disambut positif pemain Bali United. Salah satunya wide attacker Bali United M. Rahmat. Hanya satu yang dipikirkan M. Rahmat jika Liga 1 kembali bergulir.

Yakni memastikan kesehatan setiap pemain. “Sehat menjadi faktor paling penting sekarang. Jadi dipusatkan di satu tempat, lebih memudahkan untuk tim dokter dalam mengontrol kesehatan pemain,” ujar M. Rahmat.

“Tim juga tidak perlu setiap laga tandang, harus terbang dengan pesawat. Kalau di Jawa, bisa naik kereta atau bus. Jadi lebih mudah aksesnya,” tambah mantan penyerang sayap PSM Makassar ini.

Yang jelas, setelah beberapa bulan tinggal bersama keluarga, Rahmat dan pemain lainnya mau tidak mau harus meninggalkan keluarganya terlebih dahulu jika kompetisi berlangsung selama tiga bulan.

Ada juga beberapa pemain yang memboyong keluarganya. Khusus untuk Rahmat, keluarganya tetap tinggal di Makassar.

“Kalau itu memang konsekuensinya, tidak apa-apa. Kami cari nafkah di dunia bola untuk keluarga juga. Yang terpenting, sekarang bagaimana kompetisi bisa berjalan dulu,” tuturnya.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/