RadarBali.com – Kebijakan aneh ditempuh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 musim ini.
Para pemain asing yang belum memiliki International Transfer Certificate (ITC) dan FIFA Transfer Match System (TMS) masih diperbolehkan bermain di Liga 1.
Padahal, masalah ini sebenarnya sudah terjadi sejak Liga 1 putaran pertama. Tetapi hal ini baru terangkat ke publik setelah Arema FC melayangkan surat protes kepada PT LIB lantaran Ezechiel Aliadjim Ndousel, pemain asing anyar Persib dimainkan.
Ezechiel disebut-sebut bermasalah dengan TMS. Hal serupa terjadi dengan penyerang Bali United dan top skor sementara Bali United Sylvano Dominique Comvalius.
Di FIFA TMS, Sylvano masih berstatus sebagai pemain FC Stal Dniprodzerzhynsk, klub asal Liga Ukraina.
Wajar jika pemain asing anyar PS TNI dan Persib belum bisa dimainkan karena permasalahan FIFA TMS.
Masalahnya adalah Sylvano Comvalius. Dia adalah pemain yang sudah merumput bersama Serdadu Tridatu sejak putaran pertama Liga 1. Tapi permasalahan ini baru muncul ke permukaan.
PT LIB dan PSSI melalui surat resminya sudah memberikan lampu hijau terkait hal ini. Pemain yang belum mendapatkan approval di FIFA TMS dan belum mendapatkan ITC masih bisa dimainkan klub bersangkutan.
Kepastian itu diperoleh Jawa Pos Radar Bali langsung dari CEO PT LIB Risha Adi Wijaya. Risha membenarkan memberi kompensasi kepada setiap klub yang berlaga di Liga 1 untuk mengurus proses administrasi pemain asing.
“TMS FIFA memang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Tapi, PSSI memberi toleransi bagi klub Liga 1 untuk memperbolehkan pemain asingnya membela klub, tapi dengan catatan,” kata Risha Adi Wijaya.
Pengganti Ratu Tisha Destria yang digeser posisinya sebagai Sekjen PSSI ini menjelaskan, batas waktu pendaftaran pemain di FIFA TMS adalah hari Minggu malam lalu (13/8) pukul 23.59.
Tapi PSSI memberi tenggat waktu agar pemain mendapat ITC hingga satu bulan ke depan. Seandainya sang pemain tidak mendapatkan ITC hingga batas waktu yang ditentukan, maka pemain itu tidak bisa bermain di Liga 1 secara permanen.
“Sebenarnya kami sudah lakukan itu di paro musim pertama Liga 1. Waktu itu kami sangat mepet mengejar kick off perdana,” ujarnya.
Yang aneh, saat ditanya kasus Sylvano Comvalius, dia justru tidak begitu paham. Cukup aneh memang. Apalagi Sylvano Comvalius adalah pemain yang direkrut sejak awal Liga 1 oleh Serdadu Tridatu.
Fakta ini seakan membuat PT LIB lepas tangan dan tidak mengerti regulasi yang mereka buat sendiri. Bisa saja TMS FIFA dan ITC disamakan dengan KITAS oleh PT LIB.
“Kalau untuk detail pemain saya tidak begitu hafal. Tapi secara policy, sudah sesuai rekomendasi dari PSSI,” ucapnya. Risha memiliki alasan mengapa batas waktu untuk mengurus hal tersebut hingga satu bulan ke depan.
“Prosesnya butuh waktu satu sampai dua minggu. Klub memasukkan data segala macam seperti kontrak dan lain-lain. Baru setelah itu bisa mendapatkan verifikasi dari federasi pemain itu terakhir bermain,” jelas Risha.
Sebelumnya, Owner Bali United Pieter Tanuri mengakui klub Sylvano Comvalius sebelumnya belum mengeluarkan approval.