DENPASAR – CEO Bali United Yabes Tanuri akhirnya angkat bicara mengenai keluhan Bonek di media sosial lantaran aturan panitia pelaksana (Panpel) Bali United yang terlalu berlebihan.
Bahkan, beberapa akun media sosial milik suporter Bajul Ijo membandingkan “jamuan” Bonek kepada suporter Bali United ketika bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) 7 Juli lalu.
Yang menjadi masalah berlebihan adalah setiap Bonek tidak diperkenankan membawa tas ke dalam stadion.
“Kalau untuk masalah itu, bukan kami yang membuat peraturan. Peraturan itu dibuat atas permintaan dari Polres Gianyar.
Mereka yang meminta langsung untuk keamanan. Yang jelas, bukan untuk Bonek saja. Semua suporter yang masuk ke dalam stadion diperlakukan sama tanpa terkecuali,” kata Yabes.
Lepas dari masalah tiket dan suporter, adik kandung dari Owner Bali United Pieter Tanuri ini ingin agar Serdadu Tridatu bisa memenangkan pertandingan melawan skuad asuhan Djajang Nurjaman.
Tidak boleh ada kata kalah lagi di kandang dan di tiga laga sisa setelah menghadapi Bali United. Dia juga melihat pertandingan antara PSM Makassar menghadapi Persija Jakarta yang berakhir imbang dengan skor 2-2.
Tentu modal bagus untuk Bali United jika seandainya mampu memenangkan pertandingan. “Kalau saya melihat, Persebaya dan Bali United sama-sama ingin mencari poin.
Saya harap Bali United bisa bekerja lebih baik lagi sebagai sebuah tim. Saya tidak mau dulu berbicara mengenai sapu bersih pertandingan.
Saya lebih senang berbicara hasil dari pertandingan per pertandingan. Saya meminta Bali United jangan sampai terbawa suasana setelah kalah atau menang di pertandingan sebelumnya,” tutur Yabes.