DENPASAR – Ada satu hal yang disorot Pelatih Tampines Rovers Juergen Raab saat timnya keok dari Bali United, Selasa (16/1) malam.
Apalagi, kalau bukan genangan air yang menutupi lapangan Stadion Dipta. Pertandingan pun menjadi sulit bagi kedua tim. Aliran bola berjalan tidak sempurna. Kondisi ini disadari owner Bali United Pieter Tanuri.
“Kami sadar lapangan belum sempurna. Kami pasti perbaiki. Apalagi, ini pengalaman pertama kami menggelar pertandingan internasional,” ujar Pieter Tanuri.
Akibat genangan air, pertandingan harus ditunda selama satu jam. Petugas bahu membahu menghilangkan genangan air di lapangan. “Beruntung masih renovasi,” bebernya.
“Ke depan kami berpikir untuk memiliki sedotan atau alat untuk mengeringkan lapangan,” papar Pieter Tanuri.
Yang menarik, Pieter sempat berpikir “meminjam” pemain pengganti untuk membantu mengeringkan lapangan.
Yang jelas, menurut Pieter, genangan air di lapangan Stadion Dipta adalah kuasa dari Tuhan. Beruntung, hujan bisa berhenti total dan pertandingan bisa dilanjutkan kembali.
“Kami sudah berjuang maksimal dan pihak AFC menunda sampai 2×30 menit. Kalau tidak reda, pertandingan akan ditunda sampai Rabu.
Tapi, setelah itu, Bali United tidak bisa lagi bermain di Stadion Dipta. Tuhan mungkin melihat perjuangan kami sehingga hujan berhenti,” paparnya.