31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 10:21 AM WIB

Transisi Pemain Tridatu Lemah, Kelelahan Jadi Pemicu Kalah Telak

JAKARTA – Kekalahan Bali United melawan Persija Jakarta di babak final Piala Presiden memupus harapan skuad Serdadu Tridatu merebut gelar Piala Presiden 2018.

Kalah dengan skor mencolok 3 – 0 jelas ada sesuatu yang salah dengan barisan penyerang dan bertahan Bali United.

Problem paling mendasar, permainan Serdadu Tridatu tidak berkembang sama sekali di partai final yang berlangsung Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Duet center bek Demerson Costa dan Ahn Byung Keon kurang konsentrasi menjaga baris pertahanan hingga menyebabkan Super Simic mencetak brace di laga yang disaksikan kurang lebih 70 ribu penonton.

Sejak peluit wasit Dwi Oki dibunyikan, permainan Bali United seakan terbaca skuad asuhan Stefano Teco Cugurra.

Jika dilihat ke belakang, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu sedikit menurun performanya sejak di perempat final Piala Presiden 2018.

Puncaknya terjadi saat menghadapi Sriwijaya FC di semifinal. Dalam dua pertandingan, Fadil Sausu dkk hanya mampu melesakkan satu gol melalui sundulan Demerson Bruno Costa.

Itupun Bali United selama dua pertandingan mulai dikurung oleh Sriwijaya FC. Ada juga yang menyebutkan bahwa gol dari Demerson adalah gol keberuntungan saja akibat kelengahan para pemain SFC.

Pelatih Persija Jakarta juga sudah membaca bagaimana permainan Bali United selama di Piala Presiden. Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengakui kelemahan mendasar itu.

“Secara transisi tim, jelas masih kurang,” ujar Coach Widodo. Dia juga menilai, kelelahan menjadi salah satu faktor kekalahan Serdadu Tridatu di partai final kemarin.

Bayangkan, Bali United harus melakoni tujuh pertandingan dalam satu minggu. “Itu faktor lain yang membuat permainan kurang berkembang,” bebernya.

Tapi, apakah benar kelelahan menjadi faktor utama? Pasalnya, Persija Jakarta juga mengalami hal yang sama dalam satu minggu terakhir.

Kedua tim juga sama-sama berlaga di AFC Cup menghadapi lawan masing-masing. “Ada banyak faktor. Tapi, dua faktor itu yang menyebabkan permainan kami kurang berkembang,” pungkasnya.

JAKARTA – Kekalahan Bali United melawan Persija Jakarta di babak final Piala Presiden memupus harapan skuad Serdadu Tridatu merebut gelar Piala Presiden 2018.

Kalah dengan skor mencolok 3 – 0 jelas ada sesuatu yang salah dengan barisan penyerang dan bertahan Bali United.

Problem paling mendasar, permainan Serdadu Tridatu tidak berkembang sama sekali di partai final yang berlangsung Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Duet center bek Demerson Costa dan Ahn Byung Keon kurang konsentrasi menjaga baris pertahanan hingga menyebabkan Super Simic mencetak brace di laga yang disaksikan kurang lebih 70 ribu penonton.

Sejak peluit wasit Dwi Oki dibunyikan, permainan Bali United seakan terbaca skuad asuhan Stefano Teco Cugurra.

Jika dilihat ke belakang, klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu sedikit menurun performanya sejak di perempat final Piala Presiden 2018.

Puncaknya terjadi saat menghadapi Sriwijaya FC di semifinal. Dalam dua pertandingan, Fadil Sausu dkk hanya mampu melesakkan satu gol melalui sundulan Demerson Bruno Costa.

Itupun Bali United selama dua pertandingan mulai dikurung oleh Sriwijaya FC. Ada juga yang menyebutkan bahwa gol dari Demerson adalah gol keberuntungan saja akibat kelengahan para pemain SFC.

Pelatih Persija Jakarta juga sudah membaca bagaimana permainan Bali United selama di Piala Presiden. Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengakui kelemahan mendasar itu.

“Secara transisi tim, jelas masih kurang,” ujar Coach Widodo. Dia juga menilai, kelelahan menjadi salah satu faktor kekalahan Serdadu Tridatu di partai final kemarin.

Bayangkan, Bali United harus melakoni tujuh pertandingan dalam satu minggu. “Itu faktor lain yang membuat permainan kurang berkembang,” bebernya.

Tapi, apakah benar kelelahan menjadi faktor utama? Pasalnya, Persija Jakarta juga mengalami hal yang sama dalam satu minggu terakhir.

Kedua tim juga sama-sama berlaga di AFC Cup menghadapi lawan masing-masing. “Ada banyak faktor. Tapi, dua faktor itu yang menyebabkan permainan kami kurang berkembang,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/