28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:22 AM WIB

Terbantu Regulasi Pemain U-20, Irfan Jauhari Janji Tampilkan Terbaik

DENPASAR – Ketika PSSI mengusulkan regulasi yang mewajibkan setiap klub memainkan pemain U-20 di lanjutan Liga 2020 dibulan September atau Oktober mendatang, ada secercah harapan yang dimiliki pesepak bola muda tanah air.

Mereka memiliki kesempatan besar untuk bisa unjuk gigi dan menunjukkan kulitas mereka. Mereka tentu ingin sekali dilirik oleh jajaran Pelatih Timnas Indonesia dan bergabung dengan skuad Timnas U-20 di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Menit bermain memang dibutuhkan oleh pemain muda. Terlebih, belum ada kejelasan mengenai Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 apakah bergulir tahun ini atau tidak.

Pemain muda Bali United Irfan Jauhari cukup senang mendengar wacana tersebut. Kebetulan, Irfan menjadi salah satu dari 44 pemain

yang dipanggil Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk training camp (TC) daring selama satu bulan dan berakhir Senin lalu (15/6).

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali, Irfan mengatakan jika menit bermain yang ingin dikejarnya saat ini.

“Saya sih dengan wacana memainkan pemain U-20 sangat senang. Wacana regulasi tersebut bisa membantu kami sebagai pemain muda

untuk mendapatkan jam terbang lebih banyak lagi. Kami juga ingin mengasah mental dan pengalaman bertanding kami,” terang Irfan Jauhari.

Wide attacker asal Ngawi, Jawa Timur tersebut juga ingin pemain muda mendapat kesempatan bermain di level tertinggi sepak bola Indonesia.

Beberapa pemain seusianya bahkan sudah mendapatkan kesempatan bermain sejak musim lalu.

Sebut saja Bagas Kaffa dan Kahar di Barito Putera, Beckham Putra di Persib Bandung, dan Dewangga yang bermain untuk PSIS Semarang.

Dia pun cukup senang rekan seusianya bisa mendapat menit bermain yang lebih baik dari pemain-pemain seusianya termasuk dirinya.

“Menjadi hal yang positif karena kami sebagai pemain muda, sudah mendapatkan kepercayaan oleh pelatih masing-masing,” terangnya.

Jika ada EPA Liga 1, Irfan mengaku lebih senang karena menit bermain bisa lebih banyak. Dia sadar EPA Liga 1 memberikan manfaat besar baginya sehingga bisa dipanggil untuk TC Timnas U-19 di Chiangmai, Thailand dan Timnas Indonesia senior.

“Alhamdullilah dengan adanya EPA, sangat membantu saya untuk membangun mental dan jam terbang karena disana kami dapat materi latihan dari pelatih yang terbaik,” ucapnya.

“Yang jelas, tidak hanya rencana jangka pendek saja yang dilakukan, tapi rencana jangka panjang kedepannya.

Selain fokus meraih juara, di EPA Liga 1 saya juga bisa membuka jalan untuk promosi ke tim senior Bali United,” tutur Irfan yang meraih gelar pemain terbaik EPA Liga 1 2018 tersebut. 

DENPASAR – Ketika PSSI mengusulkan regulasi yang mewajibkan setiap klub memainkan pemain U-20 di lanjutan Liga 2020 dibulan September atau Oktober mendatang, ada secercah harapan yang dimiliki pesepak bola muda tanah air.

Mereka memiliki kesempatan besar untuk bisa unjuk gigi dan menunjukkan kulitas mereka. Mereka tentu ingin sekali dilirik oleh jajaran Pelatih Timnas Indonesia dan bergabung dengan skuad Timnas U-20 di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Menit bermain memang dibutuhkan oleh pemain muda. Terlebih, belum ada kejelasan mengenai Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 apakah bergulir tahun ini atau tidak.

Pemain muda Bali United Irfan Jauhari cukup senang mendengar wacana tersebut. Kebetulan, Irfan menjadi salah satu dari 44 pemain

yang dipanggil Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong untuk training camp (TC) daring selama satu bulan dan berakhir Senin lalu (15/6).

Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Bali, Irfan mengatakan jika menit bermain yang ingin dikejarnya saat ini.

“Saya sih dengan wacana memainkan pemain U-20 sangat senang. Wacana regulasi tersebut bisa membantu kami sebagai pemain muda

untuk mendapatkan jam terbang lebih banyak lagi. Kami juga ingin mengasah mental dan pengalaman bertanding kami,” terang Irfan Jauhari.

Wide attacker asal Ngawi, Jawa Timur tersebut juga ingin pemain muda mendapat kesempatan bermain di level tertinggi sepak bola Indonesia.

Beberapa pemain seusianya bahkan sudah mendapatkan kesempatan bermain sejak musim lalu.

Sebut saja Bagas Kaffa dan Kahar di Barito Putera, Beckham Putra di Persib Bandung, dan Dewangga yang bermain untuk PSIS Semarang.

Dia pun cukup senang rekan seusianya bisa mendapat menit bermain yang lebih baik dari pemain-pemain seusianya termasuk dirinya.

“Menjadi hal yang positif karena kami sebagai pemain muda, sudah mendapatkan kepercayaan oleh pelatih masing-masing,” terangnya.

Jika ada EPA Liga 1, Irfan mengaku lebih senang karena menit bermain bisa lebih banyak. Dia sadar EPA Liga 1 memberikan manfaat besar baginya sehingga bisa dipanggil untuk TC Timnas U-19 di Chiangmai, Thailand dan Timnas Indonesia senior.

“Alhamdullilah dengan adanya EPA, sangat membantu saya untuk membangun mental dan jam terbang karena disana kami dapat materi latihan dari pelatih yang terbaik,” ucapnya.

“Yang jelas, tidak hanya rencana jangka pendek saja yang dilakukan, tapi rencana jangka panjang kedepannya.

Selain fokus meraih juara, di EPA Liga 1 saya juga bisa membuka jalan untuk promosi ke tim senior Bali United,” tutur Irfan yang meraih gelar pemain terbaik EPA Liga 1 2018 tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/