29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:17 AM WIB

Jadwal Padat, Tanpa Degradasi, Kualitas Liga 1 Jadi Pertanyaan

DENPASAR – Persiapan lanjutan Liga 1 masih amburadul. Bukan hanya subsidi klub yang hingga kini belum jelas statusnya, tapi juga jadwal pertandingan.

Bayangkan saja, terhitung sejak awal Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021, masing-masing klub harus menyelesaikan 31 pertandingan dalam 20 minggu.

Artinya, rata-rata ada dua pertandingan dalam sepekan yang harus dilakukan oleh masing-masing klub jika ingin Liga 1 rampung tepat waktu.

Dalam sebulan, masing-masing klub dipaksa bermain delapan kali. Dengan situasi seperti sekarang ini, tidak heran Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra menganggap kualitas Liga 1 musim ini tidak lebih baik dari Liga 1 musim sebelumnya.

Apalagi ditambah dengan tidak adanya degredasi. Bisa saja klub ogah-ogahan bermain atau hanya sekadar bermain saja.

Toh mereka tidak perlu khawatir terdegredasi ke Liga 2 musim depan. Belum lagi wacana promosi dua tim dari Liga 2 sehingga jumlah klub peserta Liga 1 2021 menjadi 20 tim.

Jelas ini sudah menyalahi peraturan yang sudah dibuat oleh PSSI dan PT LIB sebelumnya. Terlebih, apakah AFC bisa mengakui kompetisi musim ini sebagai kompetisi resmi tanpa adanya degredasi?

Ini menjadi pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab oleh pengurus PSSI yang berwenang untuk memberikan komentar.

“Kompetisi sebelumnya seperti tahun 2018 atau 2019 lebih bagus. Tahun ini, banyak tim yang harus main di tempat netral dan harus bermain tanpa penonton.

Kemungkinan juga ada regulasi pemain U-19 karena persiapan Piala Dunia U-20. Mungkin saja banyak pemain U-19 yang belum siap main di Liga 1,” tuturnya. 

DENPASAR – Persiapan lanjutan Liga 1 masih amburadul. Bukan hanya subsidi klub yang hingga kini belum jelas statusnya, tapi juga jadwal pertandingan.

Bayangkan saja, terhitung sejak awal Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021, masing-masing klub harus menyelesaikan 31 pertandingan dalam 20 minggu.

Artinya, rata-rata ada dua pertandingan dalam sepekan yang harus dilakukan oleh masing-masing klub jika ingin Liga 1 rampung tepat waktu.

Dalam sebulan, masing-masing klub dipaksa bermain delapan kali. Dengan situasi seperti sekarang ini, tidak heran Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra menganggap kualitas Liga 1 musim ini tidak lebih baik dari Liga 1 musim sebelumnya.

Apalagi ditambah dengan tidak adanya degredasi. Bisa saja klub ogah-ogahan bermain atau hanya sekadar bermain saja.

Toh mereka tidak perlu khawatir terdegredasi ke Liga 2 musim depan. Belum lagi wacana promosi dua tim dari Liga 2 sehingga jumlah klub peserta Liga 1 2021 menjadi 20 tim.

Jelas ini sudah menyalahi peraturan yang sudah dibuat oleh PSSI dan PT LIB sebelumnya. Terlebih, apakah AFC bisa mengakui kompetisi musim ini sebagai kompetisi resmi tanpa adanya degredasi?

Ini menjadi pertanyaan selanjutnya yang harus dijawab oleh pengurus PSSI yang berwenang untuk memberikan komentar.

“Kompetisi sebelumnya seperti tahun 2018 atau 2019 lebih bagus. Tahun ini, banyak tim yang harus main di tempat netral dan harus bermain tanpa penonton.

Kemungkinan juga ada regulasi pemain U-19 karena persiapan Piala Dunia U-20. Mungkin saja banyak pemain U-19 yang belum siap main di Liga 1,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/