29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:03 AM WIB

Brigaz Ajak Manajemen Cari Solusi Hindari Sanksi AFC

DENPASAR – Animo publik Pulau Dewata sangat tinggi menyaksikan laga perdana Bali United dalam Preliminary Round 1 Asia Champions League, Senin (16/1/2018) mendatang.

Laga hidup mati kontra Tampines Rovers berpeluang memantik emosi pendukung setia Serdadu Tridatu. Sedikit saja terpeleset berarti blunder.

Berkaca pada sanksi berat yang digulirkan Asian Football Confederation (AFC), manajemen Bali United wajib was-was.

Berdasar regulasi AFC, denda USD 35 ribu dijatuhkan untuk satu smoke bomb (bom asap), USD 1.000 untuk setiap titik lemparan botol.

Terakhir pindah home base ke negara lain sesuai penunjukan AFC bila akumulasi denda lebih dari USD 50 ribu.

Kondisi ini mendapat perhatian serius Brigaz Bali – salah satu kelompok suporter setia Bali United.

Penasihat Brigaz, Nyoman Suharta mengatakan, ancaman sanksi ini harus menjadi catatan suporter dan manajemen Bali United.

Khusus Brigaz, Suharta menyebut siap meniadakan pelanggaran. “Brigaz Bali siap menjaga biar tidak terjadi pelanggaran, khususnya di Tribun Brigaz (Tribun Selatan Stadion Dipta, red),” ucap Nyoman Suharta kemarin.

Penasihat kelompok suporter yang berdiri tahun 2011 itu berharap pihak manajemen Bali United menyikapi hal tersebut dengan seksama. Antara lain dengan mengundang kelompok suporter setia Bali United.

“Selama ini kita sudah mulai belajar menjadi suporter dewasa. Sekarang waktunya kita tunjukkan kedewasaan itu ke publik tanah air,” bebernya.

“Semoga manajemen mengundang kami dan duduk bersama berbagi cerita seperti yang sudah-sudah. Mari kita sama-sama mencari solusi agar jangan sampai Bali United kena sanksi yang malah merugikan kita bersama,” bebernya. 

DENPASAR – Animo publik Pulau Dewata sangat tinggi menyaksikan laga perdana Bali United dalam Preliminary Round 1 Asia Champions League, Senin (16/1/2018) mendatang.

Laga hidup mati kontra Tampines Rovers berpeluang memantik emosi pendukung setia Serdadu Tridatu. Sedikit saja terpeleset berarti blunder.

Berkaca pada sanksi berat yang digulirkan Asian Football Confederation (AFC), manajemen Bali United wajib was-was.

Berdasar regulasi AFC, denda USD 35 ribu dijatuhkan untuk satu smoke bomb (bom asap), USD 1.000 untuk setiap titik lemparan botol.

Terakhir pindah home base ke negara lain sesuai penunjukan AFC bila akumulasi denda lebih dari USD 50 ribu.

Kondisi ini mendapat perhatian serius Brigaz Bali – salah satu kelompok suporter setia Bali United.

Penasihat Brigaz, Nyoman Suharta mengatakan, ancaman sanksi ini harus menjadi catatan suporter dan manajemen Bali United.

Khusus Brigaz, Suharta menyebut siap meniadakan pelanggaran. “Brigaz Bali siap menjaga biar tidak terjadi pelanggaran, khususnya di Tribun Brigaz (Tribun Selatan Stadion Dipta, red),” ucap Nyoman Suharta kemarin.

Penasihat kelompok suporter yang berdiri tahun 2011 itu berharap pihak manajemen Bali United menyikapi hal tersebut dengan seksama. Antara lain dengan mengundang kelompok suporter setia Bali United.

“Selama ini kita sudah mulai belajar menjadi suporter dewasa. Sekarang waktunya kita tunjukkan kedewasaan itu ke publik tanah air,” bebernya.

“Semoga manajemen mengundang kami dan duduk bersama berbagi cerita seperti yang sudah-sudah. Mari kita sama-sama mencari solusi agar jangan sampai Bali United kena sanksi yang malah merugikan kita bersama,” bebernya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/