RadarBali.com – Skuad Serdadu Tridatu dalam kondisi krisis. Tercatat ada empat pemain dipastikan absen. Mereka adalah Ahn Byung Keon dan Andhika Wijaya yang dibekap cedera.
Lalu Abdul Rahman Sulaiman dan Nick Van Der Velden yang harus absen kontra tuan rumah Semen Padang di pekan ke-20 karena akumulasi kartu kuning.
Dalam latihan kemarin (19/8), Abdul Rahman juga tidak tampak. Ketidakhadiran pemain bernomor punggung 28 itu karena Abdul Rahman harus pulang ke Bandung sementara waktu karena anaknya sakit.
Praktis hanya ada dua bek tengah yang akan diboyong Coach Widodo Cahyono Putro ke Padang, Selasa mendatang (22/8).
Dengan kondisi ini, bisa saja ada beberapa posisi bakal dieksploitasi lawan. Karena itu, Coach Widodo Cahyono Putro dipaksa bekerja ekstra keras di Stadion H. Agus Salim, markas Semen Padang.
Sebagai catatan, meski Semen Padang berada di posisi 11 dengan hanya meraih 26 poin, tetapi pemain Semen Padang jelas harus diwaspadai.
Masih ada Marcel Silva Sacramento, Vendri Mofu, dan Rico Simanjuntak yang bisa mengobrak-abrik pertahanan Serdadu Tridatu.
Di latihan kemarin, Coach Widodo terlihat lebih banyak mengasah penyelesaian akhir anak asuhnya. Tactical game juga dilakukan di sesi latihan kemarin.
Yang lebih diasah adalah organisasi pertahanan dari Bali United setelah krisis bek tengah kali ini. “Taktikal saja. Lalu ada finishing dan organisasi team work,” kata Coach Widodo usai latihan.
Tidak ada raut wajah cemas dari pelatih berusia 46 tahun itu. Dia masih tenang menghadapi cobaan yang ada di tubuh Bali United.
Sebelumnya, Coach Widodo mengatakan, Agus Nova dan Abdul Rahman adalah opsi yang ideal saat ini.
Keputusan ini dilakukan setelah melakukan evaluasi usai membenamkan Madura United di pekan ke-19 Liga 1.
“Enjoy saja lawan Semen Padang. Sama seperti pertandingan-pertandingan lainnya. Hanya penekanan di tactical game saja. Mental pemain tidak masalah,” ucapnya.
Melihat pola serangan yang dilakukan tim besutan Nil Maizar, Coach Widodo sepertinya tak perlu khawatir.
Berdasar statistik, Hengky Ardiles dkk lebih banyak melakukan serangan dari sayap. Terutama sayap kiri Semen Padanng. Ada sekitar 45 persen serangan dari sana. Sedangkan dari tengah, hanya sebesar 33 persen.
