DENPASAR – Timnas U-19 asukan Coach Fachri Husaini sudah tiba di Bali Jumat (18/10) lalu. Timnas U-19 sendiri sebelumnya melakoni laga kontra Timnas U-19 Tiongkok di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kamis malam (17/10).
Saat itu, Ernando Ari Sutaryadi dkk menang dengan skor 3-1. Minggu (20/10) hari ini, mereka akan menjamu tim yang sama di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Apa yang dilakukan Pelatih Timnas U-19 Fachri Husaini tersebut adalah bagian dari persiapan babak kualifikasi AFC Cup U-19 2020.
Indonesia tergabung di grup G bersama dengan Korea Utara, Hong Kong, dan Timor Leste. Indonesia sendiri menjadi tuan rumah dan semua pertandingan berlangsung di Stadion Madya Senayan mulai tanggal 6 – 10 November mendatang.
Sabtu kemarin (19/10), Garuda Muda melakukan sesi latihan di Lapangan Sidakarya. Ada empat aspek yang dilihat oleh pelatih yang sebelumnya sempat menukangi PKT Bontang tersebut.
“Latihan hari ini (kemarin) ada empat aspek. Yakni fisik, teknik, taktik, dan mental. Kami juga lakukan recovery kepada beberapa pemain yang bermain penuh dipertandingan pertama,” terang Fachri saat diwawancarai.
Evaluasi langsung dilakukan sepulang dari Surabaya untuk menghadapi tim yang sama. Baginya, evaluasi yang dilakukan tidak akan jauh dari empat aspek tersebut. “Anak-anak sudah menjalankan tugas dengan baik di Surabaya,” tegasnya.
Menghadapi tim dengan materi pemain yang sama selama dua kali beruntun, tentu pelatih yang membawa Timnas U-16 juara AFF Cup U-16 tahun lalu tersebut sudah memikirkan rotasi.
Sebab dua pertandingan uji coba kali ini menjadi ujian bagi Bagas Kaffa dkk sebelum skuad untuk kualifikasi AFC Cup U-19 ditentukan.
“Kami tidak akan main dengan cara yang sama. Selalu ada hal-hal baru untuk bahan evaluasi sebelum akhirnya tampil di kualifikasi AFC Cup. Kami sekarang bawa 26 pemain dan 16 pemain bermain di Surabaya,” terangnya.
“Jadi 10 pemain belum bermain dan kami akan lakukan rotasi tergantung kebugaran mereka. Kami ingin memberikan kesempatan kepada semua pemain dan melihat level mereka ada di mana.
Mereka sendiri yang akan mengukur kemampuan mereka dengan pemain lain dan pemain lawan. Persaingan di antara mereka
cukup kompetitif. Ini baik buat mereka karena kami memilih pemain yang terbaik. Semua lini rawan pencoretan,” tutur Fachri.