DENPASAR – Perekrutan Fahmi Al Ayyubi dari Persela Lamongan masih menjadi kontroversi dan bisa dikatakan masih dalam kasus karena Fahmi masih terikat kontrak dengan Persela Lamongan.
Manajemen Persela Lamongan juga mengancam tidak akan memberikan surat keluar Fahmi karena sikapnya yang tidak professional.
Kasus yang dialami Fahmi ini sama dengan kasus yang sempat menimpa Paulo Sergio setelah direkrut oleh Bali United dari Bhayangkara FC.
Terlepas dari kasus tersebut, CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan bahwa jasa Fahmi memang sangat dibutuhkan oleh Bali United musim ini.
Tetapi lini depan Serdadu Tridatu sudah cukup gemuk dan ini menjadi masalah karena sudah ada Irfan Bachdim, Feby Eka Pura, Yabes Roni Malaifani, Miftahul Hamdi, Melvin Platje, sampai Stefano Lilipaly.
Apakah memang jasa pemain berusia 23 tahun tersebut benar-benar dibutuhkan oleh Bali United? Ini yang menjadi pertanyaan besar.
“Menurut saya cukup baik. Karena selama ini banyak pemain yang dipanggil ke Timnas. Apalagi nanti ada SEA Games. Jadi, kami harus mempersiapkan peluru sebaik-baiknya.
Menurut saya Fahmi itu pemain yang cukup bagus karena saya melihat performanya meningkat setiap tahunnya,” terangnya.
Skuad Serdadu Tridatu sendiri musim ini terbilang gemuk. Dengan 37 pemain ditambah Fahmi jika benar resmi dikontrak tentu ada tujuh pemain yang akan terdepak.
Mengenai hal ini, Yabes sudah memikirkannya. “Nanti kalau bagaimana, tentu kami akan meminjamkan pemain lagi untuk menambah jam terbang mereka,” tutur adik kandung dari Anggota Exco PSSI Pieter Tanuri tersebut.