DENPASAR – Ada empat penjaga gawang yang dimiliki Bali United saat ini. Ada Wawan Hendrawan, M. Dicky, Samuel Charlheins Reimas, dan Rakasurya Handika.
Wawan hampir pasti menjadi penjaga gawang nomor satu Serdadu Tridatu. Mendekati Liga 1 2019, jajaran Pelatih Bali United harus berkejaran dengan waktu untuk bisa menentukan penjaga gawang lainnya.
Saat diwawancarai, Pelatih Kiper Bali United Andrew Keith Peterson mengomentari empat penjaga gawang yang dimiliki Bali United saat ini.
Menurut mantan Pelatih Kiper PSIS Semarang musim lalu tersebut, empat penjaga gawang memiliki karakteristik dan peluang yang berbeda.
Yang pertama, dia berkomentar mengenai Wawan Hendrawan. Menurut Andy, Wawan memiliki kemampuan yang cukup baik.
“Wawan punya kemampuan yang bagus. Dia memiliki pengalaman yang cukup panjang selama ini. Dia juga menjadi salah satu pemain senior didalam tim.
Sudah berusia 36 tahun, Wawan masih terus ingin belajar dan di sepakbola jelas tidak ada kata untuk berhenti belajar,” ungkapnya.
Yang terpenting, dia sudah melihat beberapa kali penampilan penjaga gawang asal Brebes, Jawa Tengah tersebut dalam beberapa kali pertandingan termasuk dibabak grup Piala Presiden 2019.
Kemungkinan besar Wawan menjadi penjaga gawang nomor wahid untuk Bali United. Terkait M. Dicky, Andy juga mengatakan bahwa peluangnya untuk bermain sangat besar di skuad Bali United.
Dengan usia yang masih muda, Dicky menjadi pemain cukup potensial dimasa mendatang. Untuk Samuel Reimas yang baru bergabung musim ini bersama Serdadu Tridatu setelah pindah
dari Perseru Serui yang sekarang diakuisisi dan berubah nama menjadi Perseru Badak Lampung FC, peluangnya cukup besar untuk menjadi pelapis utama Wawan.
“Samuel bisa dikatakan sebagai penjaga gawang yang berada dalam usia matang. Saya sudah tahu kemampuannya di musim lalu.
Statistik menunjukkan Samuel cukup banyak melakukan penyelamatan. Jika menentukan penjaga gawang nomor dua, Samuel bisa menjadi pilihannya
jika dibandingkan dengan Dicky karena pengalaman serta menit bermain yang cukup banyak di musim lalu,” ucap Andy.
Tentu saja Andy berkata seperti bukan untuk mendiskreditkan masing-masing penjaga gawang. Termasuk dengan Rakasurya yang menjadi penjaga gawang paling muda di skuad utama Serdadu Tridatu musim ini.
Semua penjaga gawang diperlakukan sama oleh pelatih yang sempat memperkuat Wolverhampton Wanderers, Portsmouth, West Bromwich Albion, dan Bornemouth tersebut.
Dalam setiap sesi latihan yang dilakukan selama ini, Andy selalu menggunakan kamera video. Kamera video digunakan pelatih kelahiran Fremantle,
Australia Barat tersebut untuk melihat secara keseluruhan terkait kekurangan dan kelebihan yang dimiliki masing-masing pemain dalam setiap latihan.
“Kami dalam latihan tidak bisa selalu melihat dengan jelas penampilan masing-masing pemain, khususnya penjaga gawang.
Makanya saya menggunakan kamera video untuk melihat secara keseluruhan. Setidaknya Bali United sudah melakukannya dengan profesional. Kedepannya saya yakin bisa lebih lagi,” ucapnya.
Lepas dari masalah teknik, Pelatih berusia 49 tahun ini cukup betah berada di Bali. Satu alasan utama adalah karena dia gampang beradaptasi dengan kultur Pulau Dewata.
Apalagi banyak yang bisa berbahasa Inggris dan tentunya banyak warga Australia yang berkunjung ke Bali. “Bali seperti Australia. Banyak orang yang berbahasa Inggris dan saya juga mudah berkomunikasi,” tutupnya.