DENPASAR – Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro sadar betul bagaimana ketimpangan antara Bali United dengan PSS Sleman.
Mulai dari sisi finansial, manajerial, hingga kualitas pemain. Pemain Super Elja – julukan PSS Sleman sendiri dominan pemain yang jarang dimainkan di klub sebelumnya dan pindahan dari Liga 2.
Sebut saja Kushedia Hariyudho yang musim lalu bermain di Kalteng Putra dan Purwaka Yudi dari Arema FC. “Kami bukannya pesimis, tapi kami melihat situasi yang ada. Semampu kami harus mencobanya. Kalau mau Manajemen PSS harus belajar mengelola klub seperti Bali United.
Kedalaman skuad mereka juga cukup bagus dan tidak ada kendala. Harapannya, kami bisa belajar dari salah satu tim yang saya pikir adalah tim paling profesional di Liga 1,” beber Coach Seto.
DI kubu Bali United, sang arsitek Stefano Teco Cugurra tentu lebih optimis dari sang tamu. Menurutnya, kondisi pemain dalam keadaan yang cukup bagus dan tidak ada masalah sama sekali.
Ditanya kualitas PSS Sleman, dia tidak mau terlalu menilai calon lawannya. “Saya lebih fokus kepada pemain kami sendiri. Kami harus fokus untuk pertandingan hari ini.
Bertanding di malam hari juga bagus karena kami bisa maksimal didukung oleh suporter,” tutupnya.