DENPASAR – Vaksinasi Covid-19 tidak diwajibkan untuk seorang atlet. Bahkan, pada Olimpiade Tokyo 2021 Tokyo, kebijakan vaksinasi tidak diberlakukan Komite Olimpiade Internasional (KOI)?
Pertanyannya, apakah Indonesia akan mengikuti jejak KOI? Ini yang masih menjadi tanda tanya. Yang jelas, Kemenpora menyatakan jika ada 17 cabor yang diusulkan untuk mendapatkan vaksin Sinovac.
Dari 17 cabor tersebut tidak ada cabor sepak bola. Baru beberapa hari terakhir, cabor sepak bola masuk dalam prioritas penerima vaksin.
Namun tidak semua pesepak bola dari berbagai level yang akan mendapatkan jatah vaksinasi tersebut. Kemenpora hanya mengusulkan 178 vaksin saja untuk sepak bola.
Vaksin yang cukup sedikit tersebut hanya diprioritaskan untuk pemain yang berada di Timnas Indonesia dari semua level.
Mengenai vaksinasi yang terbatas hanya untuk pemain di Timnas Indonesia semua level, CEO Bali United Yabes Tanuri memberikan komentarnya.
Dia mengaku senang karena pemerintah sudah melakukan tahapan vaksinasi untuk menangkal SARS CoV-2.
“Kami senang sekali vaksin ini sudah mulai tersedia di Indonesia. Kami harap, seluruh (pemain) Timnas dan atlet-atlet olahraga dari cabang
manapun yang berlaga dalam kompetisi profesional, dapat menjadi salah satu prioritas pemerintah,” ucap Yabes Tanuri.
Dia ingin dunia olahraga segera bangkit kembali. Sebab ada beberapa agenda internasional penting yang harus dijalani tahun ini seperti Olimpiade, SEA Games, dan kualifikasi Piala Dunia.
“Cabor-cabor lainnya juga banyak memiliki turnamen internasional tahun ini. Kami ingin industri olahraga dapat segera bangkit,” tutupnya.