DENPASAR – Pertanyaan yang keluar dari benak para suporter mungkin adalah ada apa dengan Ilija Spasojevic? Performanya bak roller coaster.
Melawan Persela Lamongan di pekan keempat dia menjadi pahlawan dan menghindarkan Bali United dari kekalahan.
Namun, sebaliknya saat melawan Barito Putera Minggu sore kemarin (22/4), keadaan berubah 360 derajat.
Spaso hanya mampu melesakkan empat kali tendangan dengan hanya satu kali tendangan yang mengarah ke gawang Barito yang dijaga Aditya Harlan.
Terdengar sayup-sayup suporter di babak kedua yang sedikit mengkritik penampilan Spaso. Apalagi sang pengganti Spaso pada menit ke-81,
Yandi Sofyan justru mampu melesakkan gol perdananya untuk Serdadu tridatu pada menit ke-91 dan membuat keunggulan Bali United menjadi 2-0.
Wajar saja suporter mengkritik. Sebab dia adalah seorang penyerang dan tugas utamanya adalah mencetak gol.
Beberapa kali Spaso dipertandingan kemarin tidak mendapatkan umpan-umpan matang dari lini tengah Serdadu Tridatu.
Apakah ada konflik internal antara Spaso dengan rekan setim lainnya? Indikasi itu sebenarnya terlihat saat Spaso ditarik keluar pada babak kedua.
Terlihat gestur kecewa diperlihatkan Spaso. Di grup-grup supporter yang ada di media sosial, sudah banyak komentar dan pendapat apakah ayah dua anak ini sebaiknya dipertahankan atau tidak oleh Manajemen Bali United.
Jika melihat keadaan seperti ini, apakah pemain yang dinaturalisasi pada bulan November tahun lalu itu tertekan? Bisa iya dan bisa tidak.
Saat disinggung mengenai hal tersebut, Spaso yang ditemui usai pertandingan kontra Barito mulai irit berbicara.
“Jangan tanya saya. Tanya Fano (Stefano Lilipaly) atau Yandi (Sofyan). Mereka berdua mencetak gol,” bebernya. Ayo Spaso, semangat!