DENPASAR – Setiap kejadian pasti membawa hikmah. Itu juga yang dirasakan center bek Bali United Leonard Tupamahu
usai insiden pemukulan yang melibatkan dirinya dengan pemain Persis Solo, Delvin Rumbino, saat laga ujicoba di Stadion Manahan, Solo, pekan lalu.
Seandainya saja Leo – sapaan akrabnya melakukan aksi tersebut saat kompetisi resmi seperti AFC Cup atau Liga 1 2021, mungkin bisa fatal akibatnya.
Sanksi yang cukup berat bisa menantinya. Untung saja tindakan indisiplinernya tersebut hanya membuat manajemen Bali United menegur dan memberikan sanski.
“Jujur ini pembelajaran berharga buat saya. Untuk kejadian ini terjadi sebelum kompetisi. Bagaimana kalau sudah kompetisi? Dari klub pasti dapat sanksi, dari liga pasti kena sanksi juga,” kata Leonard Tupahamu.
Dia sadar konsekuensi besar harus dihadapinya. Selain kecaman dari suporter kepadanya, keluarganya juga ikut masuk dalam pusaran hujatan selain Bali United yang dirugikan secara imateriil.
“Jelas Delvin dirugikan. Yang kedua adalah klub, setelah itu saya. Sanksi sudah diberikan oleh Pak Yabes (CEO Bali United) dan bos (Pieter Tanuri), tapi tidak bisa saya jelaskan disini,” papar Leo.