DENPASAR – Ada sebagian suporter yang menanyakan mengapa jersey Bali United sedikit lebih tipis dari musim sebelumnya.
Namun, manajemen Bali United punya jawabannya. Direktur Marketing dan Bisnis Bali United Putri Paramita Sudali mengatakan, bahan jersey yang kelihatan cukup tipis ini bukan tanpa alasan.
Sebelum dirilis ke publik, Manajemen Bali United terlebih dahulu meminta masukan kepada Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra dan para pemain.
“Kami sebelumnya sudah konsultasi dulu ke Coach Teco dan trial dulu ke pemain. Setelah trial beberapa bahan menerima masukan pemain, baru jersey diproduksi,” ucap Putri Paramita Sudali.
Manajemen Bali United memilih bahan yang ringan dan tipis karena berbagai pertimbangan. “Bahan jersey memakai anti UV. Dari sisi bahan kami pertimbangkan apakah menyerap keringat atau tidak.
Saat hujan apakah jersey menjadi lebih berat atau tidak. Pemain sudah trial memakai jersey ini beberapa minggu dan kami berikan pilihan serta desain ke mereka,” terangnya.
Menariknya, desain jersey ini mulai dibuat pada bulan April 2019. Berbagai aspek menjadi inspirasinya. Salah satu inspirasi yang terbesar adalah alam Pulau Dewata.
“Kami prihatin karena banyak plastik yang ada di laut. Makanya kami memilih tema laut dengan corak ombak di lengan.
Di bagian depan jersey home kami memakai desain batu karang. Proses desainnya ini panjang sekali,” tutupnya.
DENPASAR – Ada sebagian suporter yang menanyakan mengapa jersey Bali United sedikit lebih tipis dari musim sebelumnya.
Namun, manajemen Bali United punya jawabannya. Direktur Marketing dan Bisnis Bali United Putri Paramita Sudali mengatakan, bahan jersey yang kelihatan cukup tipis ini bukan tanpa alasan.
Sebelum dirilis ke publik, Manajemen Bali United terlebih dahulu meminta masukan kepada Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra dan para pemain.
“Kami sebelumnya sudah konsultasi dulu ke Coach Teco dan trial dulu ke pemain. Setelah trial beberapa bahan menerima masukan pemain, baru jersey diproduksi,” ucap Putri Paramita Sudali.
Manajemen Bali United memilih bahan yang ringan dan tipis karena berbagai pertimbangan. “Bahan jersey memakai anti UV. Dari sisi bahan kami pertimbangkan apakah menyerap keringat atau tidak.
Saat hujan apakah jersey menjadi lebih berat atau tidak. Pemain sudah trial memakai jersey ini beberapa minggu dan kami berikan pilihan serta desain ke mereka,” terangnya.
Menariknya, desain jersey ini mulai dibuat pada bulan April 2019. Berbagai aspek menjadi inspirasinya. Salah satu inspirasi yang terbesar adalah alam Pulau Dewata.
“Kami prihatin karena banyak plastik yang ada di laut. Makanya kami memilih tema laut dengan corak ombak di lengan.
Di bagian depan jersey home kami memakai desain batu karang. Proses desainnya ini panjang sekali,” tutupnya.
