DENPASAR -The Dutch Connection di Liga 1 2018 tampaknya sedikit tergeser sementara. Kini ada istilah Peninsula Balkans Expansions atau ekspansi Semenanjung Balkan di Liga I.
Tercatat ada delapan pemain yang berasal dari negara-negara pecahan Yugoslavia di Liga I 2018. Yup, sejak dulu Liga Indonesia diramaikan beberapa pemain dari Eropa Timur.
Sebagian besar merasakan manisnya berkarier di Indonesia. Sebut saja Milan Radovic yang sempat membela Persib Bandung dan Dejan Gluscevic yang memperkuat Mastrans Bandung Raya di musim 1995/1996.
Saat itu, dia berhasil mencetak 30 dari 33 penampilannya. Tentu pemain-pemain dari Negara Balkan memiliki kelebihan dan kekurangannya kala bermain di Indonesia.
Tidak semua pemain bisa cepat menyatu dengan tim. Penyerang Bali United asal Montegro yang sekarang berstatus sebagai WNI, Ilija Spasojevic mengatakan, cuaca menjadi musuh utama pemain dari Eropa Timur.
Bukan hanya dari Eropa Timur, tetapi hampir semua pemain dari Benua Eropa yang merasakan bagaimana terik matahari di Indonesia.
“Itu normal (kendala cuaca). Saya juga waktu liburan ke Montenegro sedikit jetleg. Balik ke Bali lagi saya jetleg juga,” ucap penyerang 30 tahun ini.
Sudah berkarier di Asia Tenggara setidaknya tujuh tahun, membuat Spaso sudah tidak memiliki kendala berarti terhadap cuaca.
Yang menjadi pekerjaan rumah baginya saat ini adalah membantu rekan dari kampung halamannya, Milos Krkotic untuk segera cepat beradaptasi dengan cuaca Bali. Sebab, Milos belum genap satu minggu membela Bali United.