DENPASAR – Ada keistimewaan yang dimiliki Borneo FC. Keistimewaan itu adalah dua penjaga gawang yang tangguh dan terbilang masih muda.
Mereka adalah M. Ridho dan Nadeo Argawinata. M. Ridho sendiri adalah kiper berlabel Timnas Indonesia pasca dipanggil untuk persiapan Asian Games 2018 dan tiga kali laga ujicoba internasional.
Bagi penjaga gawang yang sempat digadang-gadang merapat ke skuad Serdadu Tridatu musim ini tersebut menilai Bali United masih tetap perkasa meski performanya masih belum stabil.
Tapi, yang benar-benar diwaspadai penjaga gawang asal Pekalongan, Jawa Tengah ini adalah kehadiran Stefano Lilipaly yang bisa merusak pertahanan Borneo FC.
“Waktu lawan Arema, Bali United tanpa Fano. Spasojevic juga harus diwaspadai. Mereka kalah lawan Arema pekan lalu. Pasti mereka berambisi untuk memenangkan pertandingan kali ini,” ucap M.Ridho.
Pemain berusia 26 tahun ini juga berambisi untuk membantu timnya memenangkan pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta untuk pertama kalinya di laga resmi.
Selama dua pertemuan terakhir dalam tiga musim, Pesut Etam – julukan Borneo FC tidak pernah sekalipun memetik kemenangan.
Di Liga 1 musim lalu, Borneo takluk 3-0. Kebetulan, Ridho yang menjadi penjaga gawang utama. Nah, mematikan Fano bisa menjadi kunci kemenangan Borneo.
“Mungkin dari awal pertandingan, kami harus bisa mematikan Fano. Kalau sudah bisa dimatikan pergerakannya, jalannya pertandingan bisa berbeda.
Kemarin tidak ada Fano, lini serang mereka kurang. Di belakang juga kurang solid. Yang jelas, kami harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. Insya Allah kalau kami main bagus, pasti hasilnya akan bagus juga,” tuturnya.