DENPASAR – Setelah menghadapi Preah Khan Reach Svay Rieng di matchday kedua AFC Cup 2020 grup G, Selasa malam lalu (25/2), Bali United sudah tidak ada waktu lagi untuk beristirahat.
Minggu mendatang, Bali United sudah menjalani laga perdana Liga 1 2020 menghadapi Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Waktu mepet yang hanya berselang tiga hari setelah kepulangan Serdadu Tridatu ke Tanah Air, bisa menjadi pembeda.
Apakah Bali United cukup waktu untuk recovery? Bagi gelandang Bali United Muhammad Taufiq, waktu mepet bukan menjadi masalah yang serius.
Pasalnya, saat 20 pemain lainnya bertarung di Kamboja, 15 pemain Serdadu Tridatu lainnya tetap berlatih di Bali bersama Asisten Pelatih Bali United Addison Alves.
Taufiq juga termasuk dalam rombongan 15 pemain yang tidak diboyong oleh Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra ke Phnom Penh.
Untungnya, Minggu nanti (1/3), jadwal pertandingan Serdadu Tridatu berubah. Dari yang awalnya pukul 19.30, menjadi pukul 21.30.
Pasalnya, di hari yang sama, ada lima pertandingan dengan empat pertandingan disiarkan di official broadcaster Liga 1 dan satu pertandingan disiarkan via streaming.
“Untuk di Liga 1, pasti semua tim sudah siap ya. Termasuk Bali United juga. Untuk jam pertandingan, saya pikir juga tidak ada masalah karena waktu bulan puasa, kami juga main malam hari,” ungkap Taufiq kemarin.
Lawan perdana adalah Persita Tangerang. Meskipun Pendekar Cisadane – julukan Persita menjadi salah satu tim promosi, tapi mereka wajib diperhitungkan dan bisa disebut sebagai tim kuda hitam.
Bagi mantan gelandang Persebaya Surabaya tersebut, sosok yang perlu diperhitungkan adalah sang pelatih Widodo Cahyono Putro.
Pelatih yang biasa disapa Coach WCP ini menjadi sosok yang vital di Persita sejak musim lalu.
Ditangan pelatih asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut, Persita berhasil naik kembali kasta tertinggi sepak bola Indonesia sejak terdegredasi dari ISL, lima tahun lalu.
Disamping itu, WCP tahu apa yang harus dilakukan untuk meredam Bali United. Hampir dua musim menukangi Serdadu Tridatu, sebenarnya sudah cukup baginya untuk tahu karakteristik permainan Bali United.
Apalagi, kurang lebih 30 persen pemain di Bali United musim ini sempat bekerjasama dengan pelatih yang membawa Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1991, Manila, sebagai pemain tersebut.
“Yang pasti mereka (Persita Tangerang) sudah siap. Apalagi pelatihnya adalah Coach Widodo. Dia sangat tahu karakteristik pemain
di Bali United. Yang jelas mereka ini tim bagus dan ada beberapa pemain yang berpengalaman,” ujarnya.
“Sosok Hamka (Hamzah) sebagai pemain dan kapten disana juga menjadi sesuatu yang membedakan. Hamka itu leader.
Dia bagus, terutama dari sisi emosionalnya. Dia sebagai pemain senior sangat berpengaruh sekali dalam tim,” tutupnya.