DENPASAR – Skema Timnas Indonesia di tangan Coach Simon Mcmenemy sedikit berbeda dengan menerapkan formasi 3-4-3.
Dengan formasi ini, Coach Simon tampaknya ingin lebih memaksimalkan peran sektor gelandang mereka untuk memberikan bola kepada ketiga penyerang.
Ketika gawang Andritany Ardhiaya terancam, praktis formasi sedikit berubah menjadi 4-4-2 dengan menyisakan dua penyerang di depan.
Saat babak pertama, peran Stefano Lilipaly cukup vital. Dia juga yang memberikan assist back heel kepada Greg Nwakolo.
Beberapa kali pemilik nomor punggung 87 di skuad Serdadu Tridatu ini merepotkan pertahanan Maung Maung Win dan kolega.
Di babak kedua, mantan arsitek Timnas Filipina dan Bhayangkara FC ini mengganti beberapa pemain. Greg digantikan oleh Ilija Spasojevic dan Fano digantikan M. Rahmat pada menit ke-46.
Ricky Fajrin juga masuk menggantikan Hansamu Yama. Ilija Spasojevic yang diwawancarai Selasa kemarin (26/3) mengakui jika laga perdana di Timnas memang cukup berat.
Apalagi dengan formasi berbeda yang diterapkan Simon semenjak laga uji coba kontra Bali United. Meski cukup sulit, tetapi Spaso mengatakan Timnas Garuda cukup pantas untuk memenangkan pertandingan.
“Memang selalu sulit di pertandingan pertama dengan pelatih baru dan sistem baru. Tetapi tadi malam (Senin lalu) semua pemain sudah bekerja keras untuk tim dan kami
pantas untuk memenangkan pertandingan,” ucap mantan penyerang Bali Devata, Mitra Kukar, PSM Makassar, dan Persib Bandung tersebut.
Pertandingan kontra Myanmar juga menjadi pertandingan internasional kelimanya bersama Timnas Indonesia.
Dari lima pertandingan, ayah dua anak tersebut berhasil melesakkan empat gol dan satu assist. Tiga gol dan satu assist terjadi saat era kepemimpinan Luis Mila Aspas.
Terakhir kali Spasi berhasil mencetak gol adalah saat menghadapi Timnas Mongolia pada tahun 2017 silam.
“Saya sangat senang bisa mencetak gol lagi untuk Indonesia setelah cukup lama absen,” tuturnya.