GIANYAR – Selama sebelas pekan Liga 1 2018 bergulir, baru kali ini Bali United bermain berapi-api dan tampil tanpa lelah selama 90 menit saat menghadapi Persib Bandung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu malam kemarin (27/5).
Namun, pertandingan yang berakhir seri kemarin hanya menyisakan satu celah yang harus segera dibenahi yaitu penyelesaian akhir.
Dari data statistik, Bali United memang hanya melesakkan lima tembakan saja dengan satu tembakan yang mengarah ke gawang.
Tetapi, Bali United berhasil melakukan 26 kali tekel sukses, 11 kali duel udara sukses, 36 kali intersep, dan 30 kali sapuan.
Sang penjaga gawang, Wawan Hendrawan juga tampil cukup apik. Penjaga gawang asal Brebes ini berhasil menepis sepakan penalti Ezechiel N’douasel pada menit ke-67.
Sayang hasil imbang ini harus dibayar mahal dengan kartu merah yang diterima Agus Nova Wiantara yang menarik N’douasel pada menit ke-66 sehingga berbuah penalti.
Di luar itu, semua elemen dari Bali United juga geram dengan kepemimpinan wasit asal Jawa Tengah Dwi Purba Adi Wicaksana.
Beberapa kali keputusannya kontroversial. Yang paling parah adalah keputusan Dwi Purba yang menganggap Lilipaly berada dalam keadaan offside dan menganulir golnya pada menit ke – 22.
“Pertandingan yang sangat menguras tenaga dan emosi. Tapi saya tidak mau mengomentari kepemimpinan wasit.
Sejak di Sriwijaya, saya sudah tidak mengomentari wasit tentang apapun. Saya hanya ingin sepakbola Indonesia bisa lebih baik,” terang Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro.