DENPASAR – Tensi pertandingan antara Kalteng Putra kontra Bali United berlangsung tinggi. Adu fisik kemarin terjadi.
Puncaknya, kedua tim bermain dengan 10 pemain sejak menit ke 60 setelah wasit menganjar kartu merah pemain kedua tim.
Masing-masing untuk Diogo Campos dari Kalteng Putra dan Leonard Tupamahu dari Bali United. Pasca kartu merah, permainan kedua tim cenderung lebih berhati-hati.
Hal tersebut dibenarkan Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra. Apalagi dia sedikit mengkritisi dua gol dari Kalteng Putra kemarin yang dicetak Ferinando Pahabol dan Antoni Pugtro Nugroho.
Menurut Coach Teco, kedua gol Laskar Isen Mulang tersebut hampir mirip. Tidak ada pengawalan yang berarti untuk kedua pemain tersebut.
Lini belakang Serdadu Tridatu seakan memberikan ruang kosong bagi pemain Kalteng untuk menembak tepat didepan gawang Wawan Hendrawan.
“Di babak kedua kami kebobolan terlalu cepat dan ada salah pemain belakang waktu marking,” tegas Coach Teco.
“Kedua tim juga bermain hati-hati setelah bermain dengan 10 pemain. Hari ini (kemarin) kami berpikir positif saja karena mendapatkan satu poin,” tambah mantan Pelatih Persija Jakarta tersebut.
Selain itu, saat Leo diusir keluar, Teco juga harus bisa mengatur strategi yang tepat. Itu sebabnya Fadil Sausu ditarik keluar dan digantikan Gunawan Dwi Cahyo pada menit ke-71.
Selama 11 menit setelah kartu merah Leo, Brwa Nouri yang mengisi posisi yang ditinggalkan Leo.
“Awalnya kami mau pakai pemain tengah sebagai stopper. Tapi karena hilang satu pemain, saya ingin agar kami bisa mengontrol pertandingan dengan bagus,” ujar pelatih berusia 44 tahun tersebut.
“Mengenai katu merah Leo, mungkin ini adalah reaksi yang sama dengan pemain Kalteng karena bersitegang dengan Andhika.
Leo berseteru dengan pemain lain (I Gede Sukadana) dan dia mendapatkan kartu kuning kedua. Kedepannya harus lebih tenang lagi,” tutupnya.