DENPASAR – Muda, kaya, juara. Tiga kata ini yang direpresentasikan oleh suporter penghuni tribun utara, North Side Boys 12 (NSB12) saat Bali United berhasil merengkuh gelar juara perdana mereka di Liga 1 musim lalu.
Spanduk dan koreo besar menghiasi tribun utara dan tribun-tribun lainnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, kala itu.
Beberapa pemain seperti Michael Yansen Orah, Gunawan Dwi Cahyo, Anan Lestaluhu, dan tentu saja sang pelatih Stefano Teco Cugurra langsung membuat rekor dengan meraih gelar Liga 1 beruntun.
Dua musim lalu, mereka berhasil merebut gelar Liga 1 ketika membela Persija Jakarta. Tahun ini, peluang Liga 1 untuk kembali dilanjutkan masih abu-abu.
Tapi dengan syarat, Liga 1 kembali bergulir pada bulan Oktober atau sesuai dengan rencana PSSI, Serdadu Tridatu diprediksi kembali meraih juara.
Materi pemain hingga finansial klub yang menjadi pertimbangannya. Apalagi ada beberapa pelatih yang memprediksi Bali United menjadi kandidat kuat juara jika liga kembali bergulir karena memiliki segalanya dibanding klub-klub lain.
Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra saat diwawancarai beberapa waktu lalu masih optimis dia bisa mempertahankan gelar juara.
Pun demikian dengan gelandang gaek pemilik nomor punggung delapan, M. Taufiq. Dia juga memiliki rasa optimis Bali United bisa berbicara banyak tahun ini.
Bagaimana dengan pemain lainnya? Penjaga gawang asal Kediri, Nadeo Arga Winata menilai apa yang diprediksi oleh beberapa pelatih masih belum bisa dijadikan acuan tim yang baru dibelanya musim ini bisa meraih gelar juara dengan mudah.
Menurut penjaga gawang yang disebut-sebut memiliki kontrak empat tahun dengan Serdadu Tridatu tersebut, masih terlalu dini untuk menilai peta kekuatan masing-masing tim.
Apalagi dengan situasi seperti sekarang, persiapan masing-masing tim dimulai dari nol lagi. “Kami tidak bisa membicarakan itu (prediksi Bali United juara) ketika berada diluar lapangan.
Tapi bagi saya sebagai pemain, bagus ketika banyak pelatih yang bicara seperti itu,” terang Nadeo Argawinata.
Mantan penjaga gawang Borneo FC tersebut mengaku prediksi dari beberapa pelatih tentang langkah Serdadu Tridatu tahun ini, bisa menambah optimism dan rasa percaya diri pemain.
Tapi, Nadeo tidak mau terlalu jemawa. Bisa saja pujian dan prediksi tersebut menjadi bumerang bagi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang melakukan initial public offering (IPO) tersebut.
“Waspada harus tetap dilakukan. Saya pikir seluruh klub sama-sama kuat. Tentu mereka juga memiliki target dan persiapan yang bagus,” tutupnya.