31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:40 AM WIB

Jaga Keperawanan Stadion Dipta, Coach Teco Ingatkan Lini Belakang

GIANYAR – Jeg sing taen kalah, di kandang. 12 kali bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 12 kali pula Serdadu Tridatu tidak pernah menelan kekalahan musim ini.

Terakhir, Bali United berhasil memetik kemenangan dengan skor 3-2 kontra Barito Putera, Minggu (27/10) malam kemarin.

Tiga gol Serdadu Tridatu berhasil dilesakkan oleh Ilija Spasojevic melalui sepakan penalti pada menit ke-14.

Sundulan Willian Pacheco pada menit ke-45 dan sepakan dari Antonius Johannes Melvin Platje pada menit ke-59.

Sebelum berpesta, Bali United lebih dulu ketar-ketir melalui gol yang dilesakkan Samsul Arif pada menit kesembilan. Rizky Rizaldi Pora memperkecil ketertinggalan pada menit ke-71.

Untuk sementara, Serdadu Tridatu semakin tidak tergeser di puncak klasemen dengan raihan 54 poin. Barito Putera sendiri masih “senang” di peringkat 12 dengan raihan 26 poin.

Bali United sempat ketar – ketir ketika Samsul Arif justru membobol gawang Wawan lebih dulu. Setelah gol kedua Laskar Antasari, Bali United mulai keteteran dan tertekan dengan serangan Barito.

Bisa saja hasil imbang didapat skuad asuhan Stefano Teco Cugurra andai saja sepakan penalti Rafael Silva di babak pertama gagal dimentahkan Wawan.

Dua gol dari Barito memang sedikit berbau kesalahan pemain. Gol pertama Samsul Arif terjadi karena ada kesalahan di lini belakang yang gagal mengawal pemain asal Bojonegoro tersebut.

Gol kedua dari Rizky Pora akibat serangan balik cepat yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Bali United.

“Kami menyerang sejak babak pertama. Tapi penjaga gawang mereka (Aditya Harlan) bermain cukup bagus. Babak kedua, kami bisa mencetak

dua gol dan dibabak kedua kami bisa cetak satu gol lagi,” terang Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra usai pertandingan.

“Waktu kami tetap menyerang terus menerus, kami akhirnya mendapatkan gol dari serangan balik,” tambah pelatih berpaspor Brazil tersebut.

Yang menjadi catatan adalah, tiga gol berasal dari bola mati dan itu artinya, open play berjalan kurang maksimal karena lini tengah Serdadu Tridatu sedikit dimatikan oleh Barito.

 

 

GIANYAR – Jeg sing taen kalah, di kandang. 12 kali bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, 12 kali pula Serdadu Tridatu tidak pernah menelan kekalahan musim ini.

Terakhir, Bali United berhasil memetik kemenangan dengan skor 3-2 kontra Barito Putera, Minggu (27/10) malam kemarin.

Tiga gol Serdadu Tridatu berhasil dilesakkan oleh Ilija Spasojevic melalui sepakan penalti pada menit ke-14.

Sundulan Willian Pacheco pada menit ke-45 dan sepakan dari Antonius Johannes Melvin Platje pada menit ke-59.

Sebelum berpesta, Bali United lebih dulu ketar-ketir melalui gol yang dilesakkan Samsul Arif pada menit kesembilan. Rizky Rizaldi Pora memperkecil ketertinggalan pada menit ke-71.

Untuk sementara, Serdadu Tridatu semakin tidak tergeser di puncak klasemen dengan raihan 54 poin. Barito Putera sendiri masih “senang” di peringkat 12 dengan raihan 26 poin.

Bali United sempat ketar – ketir ketika Samsul Arif justru membobol gawang Wawan lebih dulu. Setelah gol kedua Laskar Antasari, Bali United mulai keteteran dan tertekan dengan serangan Barito.

Bisa saja hasil imbang didapat skuad asuhan Stefano Teco Cugurra andai saja sepakan penalti Rafael Silva di babak pertama gagal dimentahkan Wawan.

Dua gol dari Barito memang sedikit berbau kesalahan pemain. Gol pertama Samsul Arif terjadi karena ada kesalahan di lini belakang yang gagal mengawal pemain asal Bojonegoro tersebut.

Gol kedua dari Rizky Pora akibat serangan balik cepat yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Bali United.

“Kami menyerang sejak babak pertama. Tapi penjaga gawang mereka (Aditya Harlan) bermain cukup bagus. Babak kedua, kami bisa mencetak

dua gol dan dibabak kedua kami bisa cetak satu gol lagi,” terang Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra usai pertandingan.

“Waktu kami tetap menyerang terus menerus, kami akhirnya mendapatkan gol dari serangan balik,” tambah pelatih berpaspor Brazil tersebut.

Yang menjadi catatan adalah, tiga gol berasal dari bola mati dan itu artinya, open play berjalan kurang maksimal karena lini tengah Serdadu Tridatu sedikit dimatikan oleh Barito.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/