DENPASAR – Padatnya jadwal Liga 1 mengarungi sisa kompetisi musim 2020 memaksa pelatih pintar-pintar melakukan rotasi pemain.
Tak luput dengan Bali United. Manajemen memutuskan menarik kembali center bek Agus Nova Wiantara yang dipinjamkan ke klub Liga 2: Sulut United.
Untungnya, manajemen Sulut United menyampaikan tidak ada masalah terkait batalnya Agus Nova untuk bergabung dengan tim kebanggaan masyarakat Manado, Sulawesi Utara itu.
Terpenting komunikasi dan silaturahmi kedua tim ini tetap terjaga dalam menjalani kompetisi di Indonesia.
“Kami sudah ada komunikasi dengan Manajemen Bali United. Terkait hal ini kami bisa mengerti situasinya dan menghormati itu. Tidak ada masalah, yang penting ada komunikasi
yang baik antar manajemen. Bali United sudah membantu kami dari musim lalu dengan meminjamkan pemainnya,” ujar manajer Sulut United, Muhammad Ridho dikutip dari situs baliutd.com.
Sementara itu, Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra mengatakan, waktu recovery yang singkat dengan jadwal pertandingan yang padat membuat tim memanggil kembali Agus Nova.
“Pertandingan yang padat dengan jeda waktu recovery singkat membuat tim kembali memanggil Agus Nova. Lebih baik tim punya banyak pilihan pemain belakang
untuk mengantisipasi pemain yang cedera dan akumulasi kartu saat menjalani kompetisi,” papar Coach Teco.
“Lebih baik tim punya banyak pilihan pemain cadangan untuk mengantisipasi pemain cedera atau pemain yang mendapatkan akumulasi kartu saat liga nanti,” katanya.
Agus Nova sendiri bisa menjadi pelapis Willian Pacheco, Haudi Abdillah, Gunawan Dwi Cahyo, dan Leonard Tupamahu.
Disamping itu, Komang Tri Artha Wiguna masih bersama Timnas U-19 di Kroasia. Kemudian melanjutkan petualangannya ke Turki bersama Timnas.
Berdasar kabar yang beredar, Leonard Tupamahu mengalami cedera. Tapi belum jelas cedera apa yang diderita mantan pemain Persija Jakarta dan Pusamania Borneo FC tersebut.
Skuad Serdadu Tridatu sendiri masih menjalani sesi latihan terakhir hari ini sebelum bertolak ke Yogyakarta pada Rabu besok (30/9).
Tapi belum jelas apakah ada pemain yang tetap tinggal di Bali atau justru semua pemain diboyong ke Kota Gudeg – julukan Yogyakarta.