26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:49 AM WIB

Maknai Sumpah Pemuda, Ini Impian Gelandang Muda Bali United

DENPASAR – Rabu kemarin (28/10), Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92.

Gelandang Bali United Kadek Agung Widnyana Putra memiliki makna besar ditengah gempita Hari Sumpah Pemuda ditengah pagebluk Covid-19 ini.

Saat diwawancarai kemarin, gelandang asal Desa Luwus, Tabanan tersebut mengungkapkan bahwa di era sekarang, Sumpah Pemuda dimaknai dengan keberanian untuk mengejar mimpi.

“Kalau sudah bermain untuk negara, rasanya sangat bangga. Sebagai pesepak bola, saya harus bisa berjuang mengejar mimpi saya,” ungkap Kadek Agung.

Terlepas dari peringatan Sumpah Pemuda kemarin, Kadek Agung juga berbicara mengenai revitalisasi Lapangan Gelora Tri Sakti, Legian.

Menurutnya, lapangan yang sudah standar FIFA, bisa lebih baik. Dia berharap, pengelola lapangan yang di revitalisasi untuk Piala Dunia, bisa dirawat dengan baik.

“Ketika lapangan sudah sesuai standar FIFA, pastinya akan lebih bagus dan lengkap. Nanti setelah Piala Dunia U-20,

lapangan bisa dirawat dengan baik. Kalau lapangan sudah bagus, pasti kualitas latihan juga bisa lebih bagus,” ucap Kadek Agung.

Soal Lapangan Penataran Agung, Kedonganan yang menjadi lapangan latihan sementara untuk Bali United, mantan pemain Timnas U-22 tersebut juga angkat suara.

Meskipun jarak lapangan sedikit lebih jauh, menurut peraih gelar juara AFF Cup U-22 2018 silam, tidak menjadi masalah.

Justru Kadek Agung merasa happy lantaran ada sesuatu yang baru dan para pemain tidak jenuh dalam latihan.

Sebelumnya, Kadek Agung sempat satu kali menjajal lapangan ini. “Saya sempat sekali saja latihan disana. Waktu itu dengan Bali United pada tahun 2018.

Sekarang kembali latihan disini, tentu ada perbedaan. Suasana latihan jadi baru. Bagus untuk semua pemain agar tidak bosan. Hitung-hitung penyegaran untuk semua pemain,” tutupnya. 

DENPASAR – Rabu kemarin (28/10), Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92.

Gelandang Bali United Kadek Agung Widnyana Putra memiliki makna besar ditengah gempita Hari Sumpah Pemuda ditengah pagebluk Covid-19 ini.

Saat diwawancarai kemarin, gelandang asal Desa Luwus, Tabanan tersebut mengungkapkan bahwa di era sekarang, Sumpah Pemuda dimaknai dengan keberanian untuk mengejar mimpi.

“Kalau sudah bermain untuk negara, rasanya sangat bangga. Sebagai pesepak bola, saya harus bisa berjuang mengejar mimpi saya,” ungkap Kadek Agung.

Terlepas dari peringatan Sumpah Pemuda kemarin, Kadek Agung juga berbicara mengenai revitalisasi Lapangan Gelora Tri Sakti, Legian.

Menurutnya, lapangan yang sudah standar FIFA, bisa lebih baik. Dia berharap, pengelola lapangan yang di revitalisasi untuk Piala Dunia, bisa dirawat dengan baik.

“Ketika lapangan sudah sesuai standar FIFA, pastinya akan lebih bagus dan lengkap. Nanti setelah Piala Dunia U-20,

lapangan bisa dirawat dengan baik. Kalau lapangan sudah bagus, pasti kualitas latihan juga bisa lebih bagus,” ucap Kadek Agung.

Soal Lapangan Penataran Agung, Kedonganan yang menjadi lapangan latihan sementara untuk Bali United, mantan pemain Timnas U-22 tersebut juga angkat suara.

Meskipun jarak lapangan sedikit lebih jauh, menurut peraih gelar juara AFF Cup U-22 2018 silam, tidak menjadi masalah.

Justru Kadek Agung merasa happy lantaran ada sesuatu yang baru dan para pemain tidak jenuh dalam latihan.

Sebelumnya, Kadek Agung sempat satu kali menjajal lapangan ini. “Saya sempat sekali saja latihan disana. Waktu itu dengan Bali United pada tahun 2018.

Sekarang kembali latihan disini, tentu ada perbedaan. Suasana latihan jadi baru. Bagus untuk semua pemain agar tidak bosan. Hitung-hitung penyegaran untuk semua pemain,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/